Maumere, Vox NTT– Wahana Tani Mandiri (WTM) ingin memperkuat petani di Sikka melalui pemanfaatan potensi lokal yang tersedia. Hal ini merupakan hasil refleksi perjalanan WTM sepanjang tahun 2017 lalu.
Menurut Dikertur WTM, Win Keupung, kesejahteraan petani hanya dapat terwujud apabila petani mampu berproduksi sembari melakukan konservasi terhadap sumber daya alam yang ada. Selain itu, ketergantungan petani terhadap pihak luar harus dikurangi perlahan-lahan.
“Syaratnya hanya satu yaitu dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka baik itu potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun pembiayaan,” ujarnya saat dihubungi VoxNtt.com pada Sabtu (3/2/2018).
Bentuk pemanfaatan potensi lokal tersebut misalnya dengan mengembangkan pertanian selaras alam. WTM selama ini mendorong petani-petani dampingannya untuk bertani secara organik. Pemanfaatan pupuk dan pestisida organik adalah bentuk konservasi alam dan pertanian berbasis sumber daya lokal.
Tidak hanya itu, WTM pun mendorong petani untuk menjadi petani peneliti. Salah satu hasil signifikan dari proses itu adalah adanya petani yang mampu mengembangkan varietas benih padi baru yang lebih tahan terhadap kondisi iklim di Sikka.
Selain pemanfaatan sumber daya lokal, WTM juga mengharapkan adanya kebijakan skala lokal di tingkat desa yang berpihak pada petani.
“UU Desa dan Dana Desa harus mampu diartikulasikan dalam kebijakan yang mendorong kemandirian petani dan perlindungan terhadap alam yang menjadi modal utama pertanian di desa,” tegas Win Keupung.
Sampai saat ini WTM telah berusia 21 tahun. WTM mendampingi sekurang-kurangnya 40 kelompok tani di 4 kecamatan di Sikka.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba