Kupang, Vox NTT-Valentine’s Day memiliki makna tersendiri bagi Maria Caecilia Stevi Harman.
Putri sulung dari pasangan Benny K Harman dan Ernawati Harman ini memaknai Hari Kasih Sayang setiap tanggal 14 Februari sebagai moment saling mencintai dan menghargai sesama.
“Pada kesempatan ini, saya mengajak kita semua khususnya anak muda untuk belajar dari St.Valentinus yang rela menderita dan mati demi memperjuangkan cinta dan kemanusiaan,” pungkas Stevi kepada VoxNtt.com, Rabu (14/02/2018).
Bagi gadis kelahiran 3 september 1995 ini, kaum muda harus memaknai hari Kasih Sayang untuk tujuan yang positif dan membangun.
Pasalnya dia mengaku kesal dengan trend Valentine’s Day di kalangan anak muda yang cenderung negatif dan merusak diri.
“Di tengah dunia yang makin maju dan dinamis ini, banyak anak muda yang kehilangan arah tujuan hidupnya. Banyak juga yang kehilangan identitas lewat trend negatif. Semoga hari Kasih Sayang ini menjadi ruang refleksi bagi kita untuk merayakan kehidupan dengan cinta yang positif dan membangun” ungkap mahasiswi kedokteran Universitas Indonesia ini.
Stevi mengaku walaupun dirinya banyak menghabiskan waktu belajar di Jakarta, namun cinta dan kasih sayang keluarga dari NTT khususnya Sikka dan Manggarai turut menguatkan dirinya dalam menggapai mimpi.
“Neka hemong kuni agu kalo (jangan lupa kampung halaman) adalah kalimat bahasa Manggarai pertama yang selalu saya ingat bersama adik-adik di rumah. Papa selalu ingatkan kami, walaupun kami sudah diberikan berkat lebih sehingga bisa sekolah dengan lancar, jangan melupakan keluarga di NTT yang masih kesulitan untuk sekolah,” pungkas Stevi.
Semangat membangun kampung halaman ini diakuinya tidak terlepas dari motivasi Sang Ayah, Benny K Harman yang kini menjadi calon Gubernur NTT periode 2018-2023.
“Pada musim liburan sekolah, Bapa selalu mengajak kami anak-anaknya untuk mengisi liburan sekolah dengan kegiatan sosial,” ungkap gadis yang gemar travelling ini.
Untuk mendorong bakat kaum muda misalnya, Stevi dan kedua adiknya terlibat aktif dalam BKH Cup yakni turnamen futsal yang digelar BKH (Bakti Kampung Halaman) Foundation untuk menggali potensi anak-anak muda di NTT.
Selain itu, Stevi dan adik-adik juga membagikan buku pelajaran pribadi mereka untuk anak-anak SMA di Ruteng dan Iteng.
“Saya dan kedua adik saya berharap, dari buku-buku tersebut mereka dapat belajar dari soal-soal dan catatan yang telah kami buat selama kami duduk di sekolah,” ungkapnya.
BKH sendiri selama 13 tahun menjadi wakil rakyat, demikian Stevi, tidak henti-hentinya turun ke masyarakat sampai ke pelosok kampung – kampung.
“Ketika jalan- jalan itulah papa menggunakan waktunya untuk berinteraksi dengan rakyat, untuk melihat potensi alam yang dapat dikembangkan di NTT, apa kekurangan dan apa kelebihan NTT,” pungkasnya
Karena itu visi dan misi Benny K Harman-Beny Litelnoni (HARMONI), kata Stevi, bukan hanya janji manis belaka, namun hasil “penelitian” yang sudah dilakukan selama ini.
“Saya mengajak anak muda untuk bergabung bersama Harmoni untuk perubahan NTT. Saya yakin pengalaman kepemimpinan, visi-misi dan kualitas pribadi Papa dapat membawa perubahan bagi NTT. Ini terbukti dari komtimen dia dalam menghargai sesama manusia, mencintai keluarga, siap membantu siapapun yang membutuhkan, mencintai lingkungan dan budaya, dan selalu menjadi orang yang rendah hati” katanya.
“Nilai-nilai itu yang selalu Papa tanamkan kepada anak- anaknya melalui kata dan perbuatan,” tutupnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Irvan K