Ruteng, Vox NTT- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai, berkomitmen mengembangkan Pulau Mules sebagai destinasi wisata unggulan dan menjadi kebanggaan masyarakat Manggarai.
Pulau seluas 18.029 hektar itu menyuguhkan keindahan alam berupa hamparan bukit batu dan padang rumput alam yang bercampur dengan pepohonan yang menyerupai siluet putri tidur yang cantik.
Pesona keindahan alam Pulau Mules lebih lengkap dengan segala keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Di sekitar pulau ini hidup beragam satwa, antara lain, penyu, lumba-lumba, ikan beragam jenis, gugusan coral dan anemon yang dapat dinikmati oleh wisatawan.
Selain itu, dengan ukuran ombak sedang, tempat ini sangat cocok untuk kegiatan surfing, snorkling dan diving.
“Untuk mempermudah akses ke pulau ini, kami telah memberikan bantuan berupa pengadaan dermaga kayu dan perahu untuk nelayan,” kata Johozua M. Yoltuwu, Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kemedes PDTT di sela-sela kunjungan ke Desa Nuca Molas, satu-satunya desa di Pulau Mules, Kamis (22/3/2018).
Johozua menjelaskan, pihaknya juga akan memberikan bantuan lain yaitu kapal barang berbobot 35 ton dan bersama pemerintah Kabupaten Manggarai berencana menyelesaikan pembangunan rabat beton yang mengelilingi pulau sepanjang 21 km.
“Kapal barang dapat membantu nelayan dalam mendistribusikan hasil tangkapan mereka, sedangkan rabat beton membuka akses serta menjadi daya tarik pariwisata berupa tour keliling pulau,” jelasnya.
Dalam perencanaannya, kata Johozua, untuk mendukung program pengembangan pariwisata, Kemendes PDTT juga akan menyediakan dana untuk pembangunan sarana prasarana di Pulau Mules.
“Kami siapkan Rp 2,4 miliar untuk pembangunan homestay dan beragam fasilitas untuk memberikan kenyamanan lebih bagi wisatawan yang datang,” katanya.
Salah satu desa di Pulau Mules, yaitu Desa Nuca Molas juga dikembangkan perekonomiannya khususnya untuk nelayan dan peternak. Dengan jumlah penduduk 1.340 jiwa, potensi peternakan cukup terbuka dengan jumlah ternak saat ini berjumlah 1.420 ekor Sapi.
“Pemerintah Kabupaten membeli 70 hektar di Pulau Mules untuk lahan pengembangan ternak sapi dan pengembangan pakan ternak. Ini merupakan penjabaran dari pembangunan pertanian terintegrasi melalui pola yang disebut Sistem Manajemen Pertanian Terintegrasi (Simantri),” kata Bupati Manggarai, Deno Kamelus.
Simantri merupakan program sinergi berbagai perangkat daerah dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan pendapatan petani. Saat ini, pihak-pihak yang terlibat Program Simantri di Kabupaten Manggarai, antara lain, Dinas Perternakan, Dinas Pertanian, Dinas PUPR, dan Dinas Perdagangan.
Selain Kabupaten Manggarai, Kemendes PDTT mengembangkan Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat merupakan 16 kabupaten prioritas terintegrasi yang dipilih sebagai pilot project permodelan.
Hasil dari piloting tersebut akan diadopsi oleh 12 Kabupaten Prioritas lainnya sesuai dengan karakteristik potensi, kebutuhan, dan permasalahan daerah masing-masing.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba