Larantuka, Vox NTT-Memiliki tempat ibadah yang layak dan memadai adalah kerinduan setiap umat beragama. Namun untuk dapat mendirikan sebuah bangunan yang megah tentu saja membutuhkan pendanaan yang besar dan usaha swadaya yang relatif tinggi.
Maka tak jarang di banyak tempat sering kita temui bangunan ibadah yang dikerjakan secara bertahap dan memakan waktu yang lama sebab mesti disesuaikan dengan kondisi ekonomi umat.
Kerinduan untuk berdoa di tempat ibadah yang layak juga dirasakan umat Katolik Santo Martinus Paroki Hinga, Keuskupan Larantuka.
Gereja Paroki Hinga merupakan salah satu bangunan bersejarah bagi umat Kriten Katolik di Adonara karena merupakan gereja pertama yang dibangun di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Kondisi bangunan gereja yang kini berusia 77 tahun sangat memprihatinkan.
“Gereja di paroki ini merupakan gereja tertua di pulau Adonara. Dibangun sejak tahun 1938. Kondisi gereja sudah sangat memprihatinkan. Atap gereja sudah sering diganti karena bocor, lantai terkelupas, sehingga muncul inisiatif untuk merenovasi kembali bangunan gereja”, ungkap Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Petrus Doni Diheng saat dijumpai oleh VoxNtt.com di kediamannya yang beralamat di Desa Hinga, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (24/04/2018) sore.
Dikisahkan Petrus, pada awal tahun 2017 dibentuk panitia khusus untuk pembangunan gereja. Pembangunan gereja menemui kendala dalam hal pendanaan karena membutuhkan dana yang sangat besar maka jika pembangunan gereja hanyamelalui jalur usaha swadaya umat yang mayoritas petani tentu saja saja tidak cukup.
Dalam memenuhi pendanaan pembangunan ini, panitia berupaya membuat proposal ke propinsi.
Upaya penggalian dana melalui jalur poroposal ini kemudian terjawab pada bulan Oktober 2017 oleh Kementerin Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Telkom yang merupakan salah satu perusahaan dari BUMN memberikan suntikan dana sebesar 3,4 Milyar untuk membantu pembangunan gereja.
“Penyerahan Bantuan oleh PT. Telkom melalui kementrian BUMN ini, kami terima secara simbolis di Kantor Gubernur NTT. Yah, kami panitia tidak menerima dalam bentuk uang. Segala bentuk infrastruktur dasar bangunan, seperti semen, keramik, seng, dll,langsung disiapkan oleh PT. Telkom. Bahkan tukangpun langsung didatangkan dari Jakarta” ungkap Petrus.
Upaya penyelesaian perbaikan gereja tidak lagi membutuhkan waktu yang lama. Sebanyak 60 tukang yang terdiri dari 50 tukang dari PT. Karya Perdana Barudan 10 tukang lokal, serta didukung dengan semangat gotong royongdari umat paroki Hinga akhirnya perbaikan gereja dapat diselesaikan dalam 2 bulan.
“Gereja selesai diperbaiki bulan Desember 2017. Gereja diresmikan langsung oleh Mentri BUMN RI, Rini Soemarno pada tanggal 7 Maret 2017”, tutur Petrus.
Pastor Paroki Hinga, Romo Donatus Plea Kolin, Pr yang dijumpai VoxNtt.com di pelataran pendopo pastoran, mengucap syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, terutama kepada PT. Telkom Indonesia.
“Sekarang umat paroki Hinga sudah memiliki gereja yang nyaman untuk berdoa. Saya mewakili umat paroki Hinga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada PT. Telkom Indonesia yang membantu pembangusnan gereja ini” ungkap Rm. Don dalam nada penuh syukur.
Penulis: Sutomo Hurint
Editor: Irvan K