Labuan Bajo, Vox NTT– Tutur adat penjemputan atau upacara adat reis paket Harmoni di Mbeliling, Manggarai Barat, Jumat (25/05/2018), mendapat tanda-tanda kemenangan.
Aura penerimaan Benny K Harman (BKH) tidak hanya dirasakan lewat semangat penerimaan masyarakat tapi juga ‘restu leluhur’ yang ditandai ayam jantan berkokok (Kakor Lalong) saat ritual reis dilakukan.
“Ini jarang terjadi pak, ayam jantan berkokok petanda BKH-Litelnoni menang dalam pilgub kali ini,” ungkap Yosep Bensui, tokoh adat yang menyampaikan tutur adat reis kepada VoxNtt.com.
Foto: Yosep Bensui menuturkan bahasa adat saat menyambut BKH
Menurut Yosep, ayam berkokok adalah simbol alam dan leluhur turut merestui perjuangan BKH-Litelnoni menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT.
Ayam dalam budaya Manggarai adalah penghubung antara manusia, Tuhan dan leluhur.
Itulah sebabnya dalam setiap upacara adat Manggarai, ayam jantan selalu menjadi sarana komunikasi antara manusia, Tuhan dan leluhur.
Pesan, doa dan harapan manusia disampaikan lewat ayam kepada Tuhan dan leluhur.
“Jadi pak, kalau ayam ini berkokok saat sedang menyampaikan upacara adat artinya Tuhan dan leluhur menjawabi harapan kita,” kata Yosep.
Foto: BKH berpose dengan Bapak Yosep Bensui, penutur upacara reis
BKH, usai memaparkan visi-misinya di hadapan ratusan masyarakat, juga menyinggung fenomena budaya yang tergolong langka tersebut.
“Bapa-mama tanda dan tafsir sendiri mengapa ayam itu berkokok. Tentu ini isyarat baik bagi perjuangan kita. Kalau alam sudah merestui maka kita juga yakin bahwa kita menang” ungkap BKH disambut tepuk tangan hadirin.
Programnya Berpihak Petani
BKH juga mengajak agar masyarakat mendukung paket Harmoni karena programnya jelas berpihak kepada petani.
Hal ini disampaikan BKH saat berkampanye dari kampung ke kampung di Manggarai Barat.
Dikatakan, 85% penduduk miskin NTT adalah petani.
“Mengapa petani tetap miskin?Masalah petani ada dua yakni modal dan keterampilan,” ungkap BKH.
Menjawabi masalah ini, paket Harmoni telah menyiapkan 6 kebijakan pokok untuk petani.
Keenam kebijakan ini akan dituangkan dalam Kartu Petani Sejahtera (KPS).
Pertama, setiap rumah tangga tani akan mendapat modal usaha maksimal Rp.10 juta.
Kedua, KPS menjamin bantuan bibit, benih, pakan ternak, alat pertanian dan pupuk bagi petani.
Ketiga, rumah tangga tani diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja.
“Di BLK petani diberi pengetahuan baru, manajemen dan mengolah hasil pangan kita,” kata BKH.
Keempat, pemerintah menjamin pembelian hasil pertanian sehingga harga komoditi petani dilindungi.
“Harga kita selama ini ditentukan oleh yang punya uang, sekarang saatnya petani punya nilai tawar” tegas BKH.
Kelima, menjamin asuransi gagal panen bagi petani.
Keenam, rumah tangga tani yang anaknya kurang mampu mendapatkan beasiswa dari pemerintah provinsi.
Selain keenam program ini, infrastruktur penunjang pertanian akan diperbaiki agar mobilitas barang dan jasa cepat berputar.
Penulis: Irvan K