Kefamenanu,Vox NTT-Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) area Timor dan Perkumpulan Masyarakat Penanganan Bencana (PMPB) NTT menggelar festival Adaptasi Perubahan Iklim (API) anak-anak dan kaum muda kabupaten TTU, Jumat (27/07/2018).
Kegiatan yang digelar di aula gereja St.Yohanes Pemandi Naesleu, kelurahan Kefa Selatan, kecamatan Kota Kefamenanu tersebut mulai digelar sejak kamis, 26 Juli hingga Sabtu 28 Juli 2018.
YPII Area Timor dalam press release yang diterima VoxNtt.com menjelaskan bahwa kegiatan festival tersebut diikuti oleh 125 anak-anak dan kaum muda yang berasal dari sejumlah SMP serta SMA di sekitar kecamatan Kota Kefamenanu, Bikomi Utara serta Biboki Selatan.
Adapun rangkaian acara dalam kegiatan yang didanai oleh kementerian lingkungan hidup Jerman tersebut diantaranya lomba pidato tingkat SMP dan SMA, lomba menulis cerita serta media ajar.
Selain itu kegiatan tersebut juga diisi oleh berbagai pentas seni serta pameran hasil kerajinan tangan para pelajar SMP dan SMA.
Tujuan dari kegiatan tersebut selain untuk membangun kreativitas anak dan kaum muda, juga sebagai sarana komunikasi guna mengkampanyekan adaptasi perubahan iklim kepada seluruh lapisan masyarakat
Pantauan media ini, Fild Sponsorship Manager Yayasan Plan International Indonesia Muhamad Thamrin, Asisten II Setda TTU, Robertus Nahas serta sejumlah pihak terkait lainnya turut menghadiri kegiatan tersebut.
Fild Sponsorship Manager Yayasan Plan International Indonesia, Muhamad Thamrin dalam sambutannya mengaku bangga atas kreativitas anak-anak dan kaum muda yang ditampilkan selama festival berlangsung.
Menurutnya dia, pelaksanaan adaptasi perubahan iklim di kabupaten TTU lebih lengkap dibanding daerah lainnya.
“Di TTU ini yang pelaksanaan adaptasi perubahan iklim paling lengkap karena 3 fase seluruhnya dijalankan,kalau di kabupaten Lembata hanya fase 1 dan 3 sedangkan fase 2 tidak” tutur Thamrin.
Sementara itu, Bupati Raymundus Sau Fernandes dalam sambutannya yang dibacakan oleh asisten II Setda TTU, Robertus Nahas mengungkapkan bahwa salah satu isu global yang saat ini menjadi perhatian dunia yakni isu tentang perubahan iklim.
Hal tersebut dikarenakan dampak dari perubahan iklim dapat membawa malapetaka yang cukup besar bagi manusia.
“Rusaknya sarana prasarana akibat banjir, angin topan serta merebaknya penyakit saluran pernapasan karena udara yang tidak higienis merupakan dampak langsung dari perubahan iklim yang dirasakan oleh manusia saat ini” jelas bupati TTU dalam sambutan tersebut.
Bupati Ray juga mengungkapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada YPII dan seluruh pihak terkait yang telah menggelar festival tersebut.
Ia berharap anak-anak dan kaum muda yang mengikuti kegiatan tersebut dapat menjalaninya dengan baik sehingga memiliki pengetahuan dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Penulis:Eman Tabean
Editor: Irvan K