Borong, Vox NTT- Nasib guru Komite tingkat SMA/SMK di NTT segera diperhatikan. Kabar gembira ini datang dari anggota DPRD Provinsi NTT, Fredi Mui.
Menurut Fredi, pada rezim kepemimpinan Viktor Laiskodat dan Yosep Nai Soi, gaji guru Komite tidak lagi dibebankan kepada orang tua murid tetapi akan dialokasikan dari APBD 1.
“Ke depan guru-guru komite SMA/SMK akan dihargai dengan baik oleh APBD 1 Propinsi. Itu untuk guru komite yang slama ini dibebankan kepada orang tua murid. Ini sebuah komitmen dan ini juga sudah final,” ujar anggota DPRD dari fraksi NasDem, itu saat melakukan reses di SMAN 2 Lamba Leda Weleng, Jumat (31/8/2018).
Baca: Sepucuk Surat Guru Komite Flores untuk Jokowi
Dikatakan Fredi, Pemprov NTT segera memastikan seluruh guru komite yang selama ini tidak diakomodir diberikan upah yang layak.
“Targetnya sesuai UMR,” ucap Fredi.
Dia menambahkan, sebelumnya banyak guru komite SMA/SMK yang belum diakomodir menjadi Tenaga Harian Lepas (THL) Propinsi karena terkendala pada pendanaan.
“Jumlah guru yang dialihkan ke Pemprov kan banyak. Sementara dana kita terbatas,” tambahnya.
Menyentil soal kuota, Fredi menyebut kuota guru komite di setiap sekolah tentu sesuai hasil analisis kebutuhan guru oleh Pemrpov NTT melalui dinas pendidikan.
Menanggapi Fredi, Kepala Sekolah SMAN 2 Lambaleda, Vinsensius Ngole menyampaikan keluhan dan harapan sejumlah guru Komite di seklah itu yang belum diakomodir menjadi tenaga kontrak Provinsi agar diakomodir.
“Kami sangat berharap agar guru-guru komite di sekolah kami ini bisa diakomodir menjadi THL Provinsi,” pinta Vinsensius.
Vinsen menjelaskan, di sekolah itu baru tiga orang guru komite yang diakomodir menjadi THL propinsi. Sementara 13 lainnya masih berstatus komite yang digaji dari uang komite dan dana Bos.
Dia menambahkan, sekolah yang dipimpinnya itu hanya ada tiga orang guru yang berstatus ASN/PNS. Belasan guru dan tenaga kependidikan lainnya berstatus komite.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Boni J