Borong, Vox NTT-Baru satu bulan, proyek irigasi di Wae Welu, Desa Pocong, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) sudah ambruk pada Rabu, pekan lalu saat hujan deras
Diduga, proyek irigasi itu dikerjakan asal jadi.
“Itu adik lihat, salurannnya tempel dengan TPT saja. Mereka tidak gali dasarnya. Ini mereka lebih baik tidak usah kerja saja. Irigasi yang kerja itu Goris Geor dari Heso,” ungkap salah satu warga Desa Pocong yang tidak ingin namanya dimediakan saat bertemu di lokasi, Selasa (30/10/2018) pagi.
Sumber itu mengatakan, proyek irigasi di Wae Welu untuk aliran sawah di Ndela Desa Pocong. Namun, sialnya belum digunakan proyeknya sudah rusak.
“Kalau sudah jebol begini, bagaimana manfaat proyek bagi masyarakat,” tandas warga itu.
Sebagai masyarakat, ia mengaku merasa kesal dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek asal jadi tersebut.
“Kalau boleh, kontraktor yang mental kerja asal jadi begini, tidak perlu dipakai lagi ke depan. Kasian uang daerah kalau kerja model begini,” tambahnya.
Ia juga mempertanyakan fungsi pengawasan Dinas PUPR Matim yang tidak mengontrol proyek di lapangan.
“Kan setiap proyek ini ada pengawasnya. Tapi ko proyek model begini. Masa belum dua bulan proyek sudah ambruk,” tambahnya.
Karena itu, ia meminta Dinas PUPR Matim untuk segera memerintahkan kontraktor pelaksana proyek agar memperbaiki kerusakannya.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, tampak di bibir kali saluran irigasi di Wae Welu itu jebol.
Selain itu, setiap lima meter dinding saluran juga sudah mulai retak. Lantai saluran juga mulai pecah-pecah. Padahal belum lama dialiri air.
Air mengalir di saluran itu saat hujan, tidak setiap hari.
Terpantau juga, lebar saluran dari tepi kali sampai ujung tidak sama.
Ada yang ukurannya besar, adapula yang kecil. Lebar saluran dari bibir kali sampai ujungnya tidak sama.
Hinga berita ini dirilis, VoxNtt.com tengah berusaha mengonfirmasi Dinas PUPR Matim terkait ambruknya proyek irigasi tersebut.
VoxNtt.com sudah mengirim foto saluran yang jebol kepada Plt. Kepala Dinas PUPR Matim melalui pesan WhatsApp-nya, tetapi belum direspon.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba