Nagekeo, Vox NTT-Peletakan batu pertama dalam pembangunan Kantor Desa Persiapan Pigapora, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo pada, Senin (17/12/2018) ditandai dengan ritual adat.
Ritual tersebut dilakukan oleh tetua adat Petrus Moi yang disaksikan pemilik lahan Mada Bha serta Kepala Desa Ulupulu 1, Emilianus Meze. Ratusan warga serta beberapa tokoh masyarakat dan tokoh perempuan pun turut menyaksikan.
Upacara itu berselangan dengan Perayaan Sabda yang dipimpin Alfons Kasa. Sejumlah masyarakat yang disaksikan nampak mengikuti dengan penuh hikmat.
Ritual adat itu ditandai dengan pemotongan hewan yakni babi dan kambing. Kemudian diambil darah dan dicampur bersama air kelapa muda.
Bahan yang sudah dicampur itu kemudian dipercikan ke titik-titik simpul bangunan. Hal itu dilakukan dengan maksud agar bangunan dapat berdiri kokoh.
Upacara itu dilakukan setelah peletakan batu. Tetua adat meletakan batu pertama pada liang utama bangunan. Kemudian, disusul pemilik lahan dan Kepala Desa Ulupulu 1.
Ritual itu menjadi pusat perhatian warga setempat. Sebab, perayaan adat semacam ini, bagi warga Ndora umumnya, merupakan hal yang paling urgen dan sangat penting dalam tata cara peletakan batu pertama pada sebuah bangunan.
Kades Emilianus, dalam sambutan mengatakan bahwa, peletakan batu pertama pembangunan Kantor Desa Persiapan Pigapora merupakan awal yang baik. Sebab, kata dia, ritual adat berjalan lancar dan penuh hikmat.
Ia berharap, suasana semacam ini dapat berlangsung pada proses pembangunan selanjutnya.
“Ini merupakan awal yang baik. Semoga bisa berjalan lancar pada pembangunan selanjutnya,” ucap dia.
Emilianus meminta warga tetap kompak dan solid dalam proses pembangunan tahap berikut. Hal itu dilakukan agar rencana desa definitif dapat berjalan baik.
“Kalau semua kompak, semua bersatu, Desa Pigapora bisa cepat definitif. Ya, minimal tahun depan sudah definitif,” ucap dia.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba