Kota Kupang, VoxNtt.com-Pater Yulius Yasinto menghimbau umat katolik pengguna sosial media (sosmed) untuk tidak menyebarkan informasi, pernyataan atau foto-foto yang menyulut kebencian.
Hal ini disampaikan Pater Yulius dalam menyikapi insiden yang terjadi pada misa ke-3 minggu adven (18/12) di Gereja katolik Katedral, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timut (NTT).
Sebelumnya beredar informasi tentang beberapa pemuda yang diduga salah masuk gereja. Mereka disebut hendak mengikuti kebaktian, namun, keliru masuk Gereja.
Kepada VoxNtt.com saat dihubungi via telepon pada minggu malam, Pater Yulius menceritakan bahwa saat terima komuni ada 3 (tiga) orang pemuda non katolik yang diduga salah masuk Gereja dan terima komuni tetapi tidak memakannya.
Kejadian ini sempat membuat jalannya misa terganggu karena umat di dalam Gereja itu mencurigai pelaku dan langsung mengamankan ketiganya ke Pastoran
Setelah diamankan umat kemudian menghubungi pihak kepolisian Resort Kota (Polresta) Kupang untuk diperiksa lebih lanjut.
Namun, setelah selesai misa banyak informasi, pernyataan dan foto-foto pelaku beredar di sosial media yang menyulut kebencian.
Oleh karena itu, selaku Imam yang memimpin misa tersebut, rektor UNIKA Kupang ini menghimbau kepada umat katolik khususnya pengguna sosmed di mana saja agar tidak menyebarkan informasi, pernyataan dan foto-foto yang menyulut emosi apa lagi menghubungkan pelaku dengan suku atau agama tertentu.
“Umat katolik jangan sebarkan informasi yang menyulut kebencian” ujarnya.
Menurutnya agama apapun tak membenarkan membela agama atas nama Tuhan dengan menggunakan kekerasan dan kebencian.
“Umat katolik diajarkan untuk menjalankan perintah cinta kasih dengan sebenar-benarnya, termasuk perintah untuk saling mengampuni dan memaafkan” tegas Pater.
Maka dari itu ia menghimbau umat katolik di Kota Kupang untuk tetap tenang dan menanggapi insiden ini dengan kepala dingin sembari menyerahkannya kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Senada dengan Pater Yulius, Ketua Pemuda katolik Kota Kupang, Yuvensius Tukung menghimbau agar Umat Katolik di NTT tidak boleh terprovokasi dengan kejadian ini, tetapi menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian.
“Kita berharap agar pihak kepolisisan mengusut tuntas kasus ini serta mencari tahu motif dibalik tindakan para pelaku ini” kata Yuvens.
Lebih lanjut ia meminta agar kejadian ini harus menjadi perhatian serius pihak kepolisian dan segera membentuk pengamanan serius di setiap Gereja, apa lagi dalam momentum menjelang natal.
“Pihak kepolisian harus dapat memastikan dan menjamin rasa aman bagi seluruh uamt kristiani di Indonesia khususnya NTT dalam merayakan Natal pada (25/12/2016) serta tahun baru 2017 nanti” Katanya. (BJ/VoN).