Kefamenanu,Vox NTT-Kodim 1618/TTU secara resmi mulai membangun los pasar Kaubele, Desa Oepuah Selatan, Kecamatan Biboki Moenleu, Senin (06/05/2019).
Itu ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Penjabat Sekda TTU, Fransiskus Tilis.
Pantauan media ini, sebelum dilakukan peletakan batu pertama, terlebih dahulu digelar upacara bendera.
Nampak Kasiter Korem 161/WS Kolonel Inf. Jems Ratu Edo, Dandim 1618/TTU, Letkol Arm. Roni Junaidi, camat Insana Utara, Dominikus Sio, Camat Biboki Moenleu Benyamin Lalian, para kepala desa se-Kecamatan Biboki Moenleu, masyarakat dan pelajar turut menghadiri upacara pembukaan proyek yang dimulai sekitar pukul 11.45 wita itu.
Kasiter Korem 161/WS Kolonel Inf. Jemz Ratu Edo saat diwawancarai wartawan menjelaskan, proyek pembangunan los pasar ini merupakan bagian dari kegiatan serbuan teritorial.
Dengan tujuan utama kegiatan ini yakni membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan los pasar ini, jelasnya, dengan menggunakan dana yang bersumber dari Mabes TNI senilai Rp 801 juta.
Dana itu akan digunakan untuk pembangunan empat los pasar ukuran 5 X 10 meter, 2 unit kamar mandi ukuran 2 X 1 meter, irigasi sepanjang 100 meter dan jalan menuju ke pasar.
“Jadi untuk pelaksanaan kegiatan serbuan teritorial khusunya untuk pembangunan pasar ini, menggunakan anggaran dari Mabes TNI sebesar Rp 801 juta yang peruntukannya untuk pembuatan pasar dan untuk operasional lainnya,” jelasnya.
Kolonel Jemz menambahkan, selain kegiatan fisik juga akan digelar kegiatan nonfisik. Itu berupa Penyuluhan baik itu menyangkut kesehatan maupun berkaitan dengan wawasan kebangsaan.
Untuk waktu pelaksanaan kegiatan, tandasnya, pihaknya sudah menargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga minggu atau sampai dengan tanggal 26 Mei mendatang.
“Jadi target waktu pelaksanaan kegiatan ini dari tanggal 06 Mei sampai 26 Mei semua sudah rampung, baik itu untuk pelaksanaan kegiatan fisik maupun nonfisik,” tandasnya.
Sementara itu penjabat Sekda TTU, Fransiskus Tilis kepada awak media menuturkan, sumbangsih pemerintah daerah dalam pelaksanaan kegiatan ini hanya menggerakkan masyarakat agar turut aktif bergabung, dalam pelaksanaan pengerjaan bangunan los pasar ini.
Namun begitu, jika ke depannya masih ada fasilitas yang kurang atau rusak, tambahnya, maka pemerintah daerah siap melengkapi ataupun memperbaiki kerusakan yang ada.
Terkait posisi los pasar yang tepat di pinggir kali Mena dan rawan terhadap longsor, Fransiskus menjelaskan, pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup akan merencanakan untuk memasang Bronjong di sepanjang bantaran sungai.
“Untuk pasar perbatasan memang masih ada beberapa pasar tradisional seperti di Wini,Haumeni Ana dan Oelbinose,” jelas kepala Bapegdiklat Kabupaten TTU itu.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni J