Labuan Bajo, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) belum merealisasikan bantuan 10 unit rumah layak huni bagi 10 Kepala Keluarga (KK) korban longsor di Kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.
Hingga kini, 10 KK korban longsor masih tinggal di hunian sementara. Hunian tersebut hanya berukuran 3×3 meter.
Kepala Desa Tondong Belang Fransiskus S Vedi saat dihubungi VoxNtt.com Minggu (21/7/2019) membenarkan hal tersebut.
Bantuan rumah itu kata dia, dijanjikan oleh Dinas Perumahan Rakyat Kabupaten Manggarai Barat.
“Mereka janji realisasinya 2 sampai 3 bulan. Tapi sampai sekarang belum juga direalisasikan,”ungkap Fransiskus.
Fransiskus menjelaskan beberapa kali dirinya pergi menanyai pihak Dinas Perumahan Rakyat. Namun tak kunjung membuahkan hasil.
Saat ini kata dia, masyarakat bertanya-tanya kepada dirinya mengapa janji bantuan rumah tersebut belum direalisasi.
Selain Pemda, lanjut Fransiskus, bantuan rumah juga ditawarkan oleh Bank BNI melalui Badan Keuangan Daerah.
“Saya juga tanya sama kepala Badan Keuangan, jawabannya belum juga,”ungkapnya.
Fransiskus berharap agar pembanguanan 10 unit rumah layak huni itu dapat direalisasi secepatanya.
“Kalau belum bangun, beri penjelasan secara jelas. Dan kalau mau dibangun kapan itu dibangun, supaya masyarakat ada harapan yang jelas,”pinta Fransiskus.
Sebelumnya Desa Tondong Belang pernah membantu material berupa sink 30 lembar dan semen 20 sak untuk menambah panjang hunian sementara.
Hingga kini kata Fransiskus, pemerintah desa belum melakukan intervensi bantuan. Pasalnya, ia selaku kepala desa tidak mau ada tumpang tindih bantuan.
Untuk diketahui 6 hunian sementara berada di Kampung Culu, sedangkan 4 yang lainnya berada di Cekonobo.
Penulis: Sello Jome
Editor: Irvan K