Labuan Bajo, Vox NTT- Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT untuk tahun anggaran 2020 mulai dibahas, Kamis (01/08/2019).Penyusunan RKPDes diadakan di Kantor Desa Siru.
RKPDes dilakukan melalui Musyawarah Desa dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh perempuan, tokoh pemuda, pendamping desa dan juga Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
RKPDes Siru dihadiri juga oleh perwakilan dari pihak Kecamatan Lembor, Fransiskus Usman.
Hal ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Ketua BPD Desa Siru Yusuf Hamju menjelaskan, RKPDes merupakan dokumen perencanaan yang memuat pokok-pokok kebijakan pembangunan desa.
“RKPDes juga menjadi kerangka acuan bagi pemerintahan desa dalam menyusun program dan kegiatan tahun 2020,” jelas Yusuf kepada VoxNtt.com usai RKPDes.
Perwakilan dari Kecamatan Lembor Fransiskus Usman dalam sambutannya meminta agar masyarakat dalam usulan program harus memprioritaskan kebutuhan mendesak.
Fransiskus berharap, daftar gagasan yang diusulkan dalam MusDes RKPDes Siru ini sesuai dengan kebutuhan bukan karena keinginan.
Sementara itu, Kepala Desa Siru Sumardi mengatakan, RKPDes merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
“Karenanya, segala pokok pikiran daftar usulan program pembangunan harus mengacu pada RPJMDes,” tegas Sumardi.
Ia menyebutkan dalam RKPDes, untuk bidang pembangunan, masyarakat mengusulkan infrastrukfur jalan desa, air minum bersih berbasis solar cell, dan pembuatan pagar indah.
Sementara bidang pembinaan kemasyarakatan, kata Sumardi, masyarakat fokus pada pembinaan karang taruna, pembinaan kelembagaan adat, pembinaan bakat dan kesenian generasi muda.
Untuk bidang pemberdayaan, banyak masyarakat mengusulkan pengadaan ternak ayam, ternak kambing, pengadaan bibit sayur, dan juga bibit ikan air tawar.
“Untuk pengembangan desa wisata, masyarakat mengusulkan pembangunan warung di areal persawahan irigasi jalan trans Flores,” tutup Sumardi.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba