Maumere, Vox NTT- Langkah awal DPRD Sikka periode 2019-2024 harus tercoreng. Pasalnya, sidang perdana dengan agenda Pembahasan Tata Tertib Senin (2/9/2019) bubar di tengah jalan. Penyebabnya adalah surat undangan yang diduga palsu.
Ihwal surat undangan palsu tersebut merujuk pada tanda tangan pimpinan sementara, Donatus David yang dinilai berbeda dari tanda tangan pada surat-surat lainnya.
Akibatnya, beberapa wakil rakyat terutama dari Gerindra dan Perindo protes dan menuntut sidang dibubarkan dan dijadwalkan ulang.
Donatus David yang memimpin sidang mengaku saat surat dikeluarkan dirinya sedang berada di luar kota.
“Saya sedang di luar daerah. Saya mengizinkan tanda tangan saya di-scan entah mengapa hasilnya berbeda,” terang Donatus.
Terkait hal itu, anggota DPRD dari Gerindra, Merison Botu mengaku kecewa terhadap pimpinan.
“Rapat tidak bisa dilaksanakan karena ilegal, harus ditunda sampai benar-benar ada undangan yg ditandatangi pimpinan sementara. Kami kecewa karena pimpinan bisa ambil sikap gegabah seperti ini,” tegasnya kepada VoxNtt.com pada Senin (2/9/2019) via WhatsApp.
Menurutnya hal seperti itu tidak harus terjadi pada sidang perdana.
“Saya kecewa dengan pimpinan sementara yang mencederai lembaga ini dengan membiarkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab memanipulasi tanda tangan,” tandas politisi asal Nita tersebut.
Senada dengan Merison, Anton Bata dari Partai Hanura pun mengaku kecewa.
Menurutnya Sekretariat DPRD perlu mengeluarkan surat undangan untuk rapat pembahasan karena surat undangan yang dikeluarkan sebelumnya tidak sah.
“Karena terjadi pemalsuan tanda tangan Pak Ketua Sementara sekarang kita lagi menunggu jadwal, entah besok atau lusa kita pun belum tahu,” ujar Anton.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba