Betun, Vox NTT-Bupati Malaka, dr. Stef Bria Seran mengajak kaum muda yang ingin menikah untuk mulai mendiskusikan bahaya stunting bagi anak.
Menurut Stef, selama ini strategi mengatasi stunting hanya fokus pada hilir bukan pada hulu masalah.
“Artinya bicara stunting itu harus dimulai sejak 2 orang anak manusia berkenalan dan ingin membentuk kehidupan rumah tangga. Saat itulah bicara tentang stunting, bukan setelah anak lahir dan sudah besar,” kata mantan Kadis Kesehatan NTT ini saat memberikan materi kepada para ketua l pengelola PAUD se-Kabupaten Malaka, Selasa (22/10) di Aula SMA Fajar Timur Kobalima.
Kegiatan ini bertemakan Sosialisasi Pendidikan Keluarga pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Malaka tahun 2019.
Dokter senior di Propinsi NTT ini juga menegaskan, bicara tentang stunting berarti bicara tentang manusia yang dibentuk 4 hal yakni keturunan (genetika), lingkungan di mana dia berada, perilaku dan pelayanan kesehatan.
“Sering saya katakan di mana-mana, bahwa 4 hal ini harus selalu menjadi fokus perhatian sehingga kita mendapatkan generasi dan masa depan yang berkualitas,” ungkapnya.
Karena itu, ia menyarankan agar keluarga dan lingkungan turut berpartisipasi dalam mencegah stunting di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste tersebut.
“Keluarga sebagai sel pertama dan utama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan harus menjadi ujung tombak dalam menurunkan angka stunting. Dengan demikian kita mendapatkan generasi yang benar-benar berkualitas demi kemajuan bagsa dan daerah ini,” katanya lagi.
Pantauan voxntt.com, kegiatan ini dihadiri Staf Ahli Bupati, Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Desa, Dharma Wanita Persatuan, Pimpinan Perangkat Daerah dan undangan lainnnya.
Penulis: Frido Raebesi
Editor: Irvan K