Labuan Bajo, Vox NTT- Enam orang guru komite SDK Nunang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mogok tidak masuk sekolah, Jumat (21/02/2020).
Para guru mogok mengajar karena sudah hampir dua bulan, sekolah yang didirikan pada 1 Agustus 1949 ini belum mendapatkan kepala sekolah.
Pada 31 Desember 2019 lalu, Frans Napang sudah pensiun dari Kepala SDK Nunang. Sejak saat itu pula sekolah ini mengalami kekosongan kepemimpinan internal.
Sejak Frans resmi pensiun, suasana sekolah sangat tidak kondusif untuk proses belajar mengajar.
Aksi para guru di SDK Nunang yang mogok kerja tersebut juga tentu saja merugikan para siswa. Sebanyak 40 siswa di sekolah itu, telantar karena tidak ada kegiatan belajar mengajar.
Belum lagi nasib 9 orang siswa kelas VI tidak menentu. Padahal sebentar lagi mereka akan mengikuti ujian akhir.
Salah seorang guru yang tidak mau namanya disebutkan mengeluhkan ketiadaan pemimpin di sekolahnya.
“Tidak ada kepala sekolah yang mengarahkan kami para guru, tidak ada yang memperhatikan seluruh proses belajar di sekolah ini. Kami para guru mau dengar siapa? Kami juga mau cairkan dana BOS tidak bisa, karena tidak ada penanggung jawab utamanya, yaitu kepala sekolah,” keluhnya kepada VoxNtt.com.
Tak hanya para guru, Vika salah seorang murid SDK Nunang juga mengeluhkan hal serupa. Ia berharap situasi di sekolahnya kembali kondusif.
“Kami datang sekolah, tapi tidak ada guru yang masuk kelas. Kami harap besok ada guru yang datang dan mengajar kami di sekolah,” kata Vika.
Sementara Lorens Laman, mantan Ketua Komite SDK Nunang menyesalkan situasi yang terjadi di sekolah itu.
“Saya sangat menyesal dengan kejadian hari ini. Tidak ada pemimpin di sebuah lembaga pendidikan. Kenapa bisa begini? Ini sekolah bersejarah, sekolah tertua di Nunang. Karena itu, saya harap Yayasan dan Pemerintah tolong memperhatikan nasib sekolah ini. Secepatnya beri kepala sekolah,” komentar Lorens kepada Pastor Paroki Nunang, Dedi Saldi.
Sementara mewakili Yayasan Sukma tingkat Paroki Nunang, Pastor Dedi sangat mengharapkan tanggapan serius dari Pemerintah dan Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Manggarai Barat agar segera menetapkan kepala sekolah definitif di SDK Nunang.
Untuk diketahui, sejak awal kehadiran sekolah ini sangat membantu masyarakat Desa Wae Sano.
Banyak alumninya sudah menjadi orang-orang sukses. Ada yang sudah menjadi imam (pastor), bruder dan suster, dan berbagai profesi di bidang pemerintahan dan swasta lainnya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba
Tulisan ini sudah direvisi dengan alasan akurasi.