Maumere, Vox NTT- Terkait kedatangan KM Lambelu pada Senin (06/04/2020) Pemerintah Daerah Sikka tidak tinggal diam. Bersama Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19, Bupati Sikka Robi Idong telah menyiapkan dua skenario.
Pada Minggu (05/04/2020) Bupati Robi dan Satgas Covid-19 Sikka melakukan rapat koordinasi untuk mempersiapkan langkah-langkah. Pantauan VoxNtt.com pimpinan Pelni Maumere turut hadir dalam rapat tersebut.
Kepada VoxNtt.com, Robi Idong mengatakan sebanyak 233 penumpang kapal yang rencananya turun di Maumere akan dikarantina selama 14 hari.
“Kita akan lakukan karantina. Lokasinya sedang disiapkan. Ada beberapa alternatif yakni SCC, sekolah-sekolah dan hotel,” terangnya di Posko Covid-19 Dinkes Sikka, Minggu malam.
Selain itu, Robi mengaku akan menyurati Pelni untuk mengkarantina kapal. Pasalnya, kapal tersebut sebelumnya sempat ditumpangi 4 orang yang turun di Nunukan pada 28 Maret lalu dan belakangan diketahui positif Covid-19.
“Memang mereka sudah turun tetapi masih ada ABK. Lagi pula kalau masa inkubasinya 14 hari, maka dari 28 Maret sampai 6 April itu baru 9 hari. Kapal dan penumpang lain harus dikarantina 5 hari sebelum melanjutkan perjalanan,” tegasnya.
Soal kebutuhan makanan dan minuman untuk 233 penumpang dengan KTP Sikka yang akan dikarantina, Pemda menyiapkan makanan.
Sejalan dengan Bupati Robi, Kadis Kesehatan Pet Herlemus memastikan 4 penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak ada dalam kapal menuju Maumere.
“Mereka sudah turun di Nunukan. Rencananya, KM Lambelu akan tiba di Pelabuhan L. Say pada Senin (6/4/2020) pukul 9 malam. Kita minta mundur sampai Selasa (7/4/2020). Segala protokol sudah disiapkan,” terang Herlemus.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba