Betun, Vox NTT – Perkumpulan Penjaga Perdamaian dan Keadilan (Perpenda) resmi deklarasi di Desa Lamea, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Rabu (06/05/2020).
Sebelumnya organisasi ini sudah membawakan berkas akta notaris Ormas ke Bakesbangpol Kabupaten Malaka, Selasa (05/05/2020) kemarin. Akta notaris itu diterbitkan pada 27 April 2020 itu.
Usai deklarasi, Ketua Perdana Parpenda Marianus Ribyanto Koen mengaku akan menjadi garda terdepan menjaga perdamaian dan keadilan di Kabupaten Malaka.
“Mengawal perjuangan menegakkan prinsip-prinsip keadilan yang berbalutkan nilai-nilai budaya yang sifatnya melekat dan menjadi bagian dari nilai dan tatanan hidup sosial masyarakat malaka,” ujarnya lantang.
Latar belakang terbentuknya Perpenda itu menurut Marianus, adalah untuk menyikapi berbagai persoalan yang terjadi di Kabupaten Malaka. Sebab konflik sosial sering menjadi sajian dan tontonan.
Problematika ini, kata dia, makin memuncak dengan meruncingnya berbagai aksi dan tindakan yang mengabaikan prinsip dan nilai-nilai keadilan yang seharusnya menjadi pedoman.
“Pelbagai persoalan ini memiliki sumber masalah yang cenderung beragam, sehingga setiap kita dituntut untuk juga memikirkan setiap solusi dengan cerdas, teliti dan bijaksana,” ungkapnya.
Di Kabupaten Malaka kata Marianus, ketidakadilan sering menjadi topik yang hangat dalam berbagai perbincangan lintas kalangan dan lintas usia.
“Atas dasar ini maka lahirlah sekumpulan pemuda yang berangkat dari keprihatinan yang sama melihat problematika sosial yang ada untuk segera dan sedapat mungkin dicarikan solusi terbaik plus bijaksana,” katanya.
Ia mengaku, Perpenda Malaka sejatinya bukanlah organisasi abal-abal. Sebab prosedur normatif organisasi telah dilalui dengan pengurusan semua persyaratan administratif pendirian Ormas.
Untuk itu, Marianus berharap atas nama organisasi agar Perpenda dapat bersinergi dengan Pemkab Malaka.
“Mengusung motto ‘Moris Hamutuk Hodi Hader Rai Malaka Tetuk No Nesan’, Perpenda Malaka harus menjadi corong pembaharuan pola pikir dan seyogianya menjadi organisasi milenial sekaligus suluh di tengah masyarakat,” harap Marianus.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba