Oleh:Sumardi Sumar*
Paslon Anies – Sandi dan Ahok – Djarot dipastikan masuk putaran kedua, kompetesi akan semakin seru dan rumit.
Ke depan, yang diadu bukan hanya gagasan dan program, tapi juga taktik dan strategi meraih dukungan publik.
Dalam teori pertempuran, yang keluar sebagai pemenang adalah bukan mereka yang membunuh lebih banyak.
Tapi yang memenangkan pertempuran biasanya adalah, siapa yang bertahan hidup lebih lama.
Segala sumber daya dan dana, pasti akan dikerahkan untuk memenangkan Paslon masing – masing.
Pertanyaanya kemudian adalah, kemana arah dukungan pendukung Paslon AHY – Silvy dalam putaran kedua ?
Pertanyaan ini menjadi penting, karena separoh kemenangan dari Anis Ahok adalah, dari pendukung fanatik AHY – Silvy.
Untuk mengurai pertanyaan diatas, kita juga berkaca dengan melihat realitas, siapa big boss dibalik kandidat yang ada.
SBY, Prabowo dan Megawati adalah operator yang mengarsiteki kompetesi Pilkada DKI Jakarta.
Disamping itu, kita juga melihat hubungan dan interaksi, antara SBY dan Megawati selama ini cukup sulit untuk duduk bersama.
Berbeda dengan Prabowo, tokoh ini cukup fleksibel, dan lentur dalam urusan politik, baik itu ke Megawati maupun ke SBY.
Realitas ini mengonfirmasi kepada kita bahwa, kemungkinan besar pendukung AHY – Silvy diarahkan ke Anies Sandi.
Lalu bagaimana dengan Partai Pendukung AHY – Silvy ?. Khususnya PAN, PPP dan PKB.
Kalau Demokrat sudah jelas, apa kata SBY itulah dukungan Demokrat.
Perlu dingat juga bahwa, kompetesi pada putaran kedua Pilkada DKI adalah komptesi kaum konservatif dan liberal.
Kaum konservatif diwakili Anis – Sandi, dan kaum liberal direpresentasi oleh Ahok – Djarot.
PAN, PPP dan PKB tidak bisa dipungkiri sebagai partai yang bernuansa konservatif, karena mayoritas pendukungnya berbasis agama.
Dibalik partai ini banyak kaum konsrvatif yang menghendaki pemimpin yang kental dengan nilai – nilai religiusitas.
Ini juga menjelaskan kepada kita bahwa ketiga partai ini akan dukung Anies – Sandi.
Kecuali ada hal – hal yang sifatnya pragmatis, elit partainya mencari posisi aman dari kekuasaan, sehingga berbelok arah ke Ahok – Djarot.
Tapi saya berkeyakinan, mayoritas struktur grass root dan pendukungnya pasti ke Anis – Sandi.
Disamping beberapa hal diatas, faktor ideologis, juga memberi pengaruh terhadap arah dukungan pasangan AHY – Silvy, berpindah arah ke Anies – Sandi.***
Penulis adalah politisi PKS Mabar