Bajawa, Vox NTT- Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Seorang pemuda di Kecamatan Soa dikabarkan mampu menyembuhkan semua penyakit dan melakukan hak-hal mukjizat.
Oleh 25 orang pengikutnya, pemuda itu kini telah dianggap sebagai “Nabi” baru yang diutus Tuhan.
Pemuda itu diketahui bernama Yanuarius Tena Gili (22), warga Desa Piga 1, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada.
Sudah hampir dua bulan rumahnya selalu dibanjiri manusia dari berbagai wilayah di Pulau Flores. Mereka datang untuk meminta pengobatan terhadap sakit yang mereka keluhkan.
Sosok penyembuh yang luar biasa ini diyakini Fransiskus Le’i (47) salah satu muridnya ketika VoxNtt.com menyambangi klinik pengobatan alternatif di Desa Piga I, Senin (17/08/2020).
Dari Fransiskus Le’i, diketahui saat ini Yanuarius Tena Gili telah memiliki 25 orang murid yang berasal dari rumpun keluarganya sendiri.
Klinik pengobatan alternatif itu berada di dapur rumah milik Yanuarius. Selama dua bulan itu pula, para murid Yanuarius melakukan pengobatan pijatan dan doa dengan menggunakan media air bercampur garam.
Mereka mengaku, telah diberikan kuasa oleh Yanuarius hingga mampu menyembuhkan semua penyakit yang dikeluhkan.
Sayangnya, para murid pengikut “Nabi” Yanuarius ini selalu menyebut kalau sakit yang dikeluhkan para pasien disebabkan karena adanya ilmu pelet yang dikirim dari orang-orang di sekitar mereka.
Maria Menge dan Yosep Siku, pasutri asal Desa Focolodorawe, Kecamatan Boawae mengaku, kesulitan mendapatkan biaya pengobatan ke rumah sakit, sehingga memutuskan memilih pengobatan alternatif di rumah Yanuarius.
Tuding menuding antara pasien dan orang yang diduga memakai guna-guna sesuai petunjuk para murid Yanuarius pernah membuat para pasien harus berurusan dengan masalah hukum, meski akhirnya berdamai di Kantor Kepolisian Sektor Soa.
Meski begitu, hingga kini praktik pengobatan alternatif itu tetap dijalankan.
Banyak warga masih percaya bahwa sosok Yanuarius Tena Gili ini adalah benar-benar “Nabi” yang diutus Tuhan untuk melakukan mukjizat dan penyembuhan.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba