Ruteng, Vox NTT – Bupati Manggarai Deno Kamelus mengatakan Kabupaten Manggarai sudah mengalami perubahan selama empat tahun terakhir.
Perubahan tersebut ditunjukkan melalui berbagai prestasi yang telah diraih. Oleh karena itu, ia bersama wakilnya Victor Madur, tak lagi bicara tentang perubahan tetapi lebih banyak bicara tentang kemajuan.
Hal itu disampaikannya saat sosialisasi paket Deno-Madur di hadapan Kelompok Ibu-ibu Pemilih Cerdas (KIPAS) di Karot, Kecamatan Langke Rembong, Minggu, 30 Agustus 2020.
“Ini memang tekad saya dan Pak Victor. Karena kita tahu jalan menuju ke sana. Oleh karena itu, ke depan kita tidak lagi membicarakan perubahan. Tetapi kita bicara kemajuan,” ujarnya.
Ketua DPD PAN Manggarai itu memaparkan sejumlah prestasi pertanda pemerintahan Deno-Madur, sukses membangun Manggarai. Salah satunya, sukses membawa daerah itu keluar dari daftar kabupaten tertinggal.
“Tahun 2019 bulan Juli, Kabupaten Manggarai sudah dikeluarkan dari kabupaten tertinggal. Dari 186 waktu itu, Manggarai termasuk di dalamnya,” kata Deno.
Ia yakin, Manggarai keluar dari kabupaten tertinggal karena pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
“Kalau omong ekonomi, ukuran umumnya adalah produk domestik regional bruto atau PDRB. Itu ukuran umumnya. Lima tahun lalu produk domestik regional bruto kita hanya 3,6 triliun. Sekarang 4,8 triliun. Maju itu,” tuturnya.
Kemajuan ekonomi, kata Deno dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni peningkatan investasi pemerintah, investasi swasta, dan belanja rumah tangga.
Alasan lain yang membuat Kabupaten Manggarai keluar dari daerah tertinggal yakni pengeluaran perkapita. Jika pada lima tahun lalu, pengeluaran perkapita di Manggarai hanya mencapai Rp6 juta, kini meningkat sampai Rp7 juta hingga Rp8 juta.
“Pengeluaran besar karena pendapatannya juga banyak. Itu ekonomi tumbuh,” katanya.
Deno juga menyebut angka kemiskinan yang kian berkurang. Intervensi pemerintah dalam menyediakan rumah layak huni, air minum bersih, dan listrik berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan.
Selain ekonomi, faktor lain yang membuat Manggarai keluar dari daerah tertinggal adalah infrastruktur yang gencar dibangun. Ia menyebut, selama empat tahun terakhir, Pemkab Manggarai membangun jalan tanah, aspal, hotmix, dan melakukan pemeliharaan terhadap jalan yang sudah dibangun sebelumnya.
“Selama saya dan Pak Victor, kita bangun jalan aspal di Manggarai 323 kilometer. Hotmix 114 kilometer, jalan tanah 107 kilometer, pemeliharaan jalan 28 kilometer. Selama empat tahun. Belum terhitung 2020,” kata Deno.
Selain jalan, pihaknya juga membangun infrastruktur bidang pendidikan dan kesehatan. Selama empat tahun, pihaknya membangun 80 hingga 100 unit PAUD. Padahal pemerintahan sebelumnya hanya membangun belasan PAUD. Mereka juga membangun Puskesmas-puskesmas yang bagus dan menghadirkan dokter-dokter spesialis di rumah sakit.
Selain mampu menghantarkan Manggarai bebas dari kemiskinan, Deno-Madur juga mampu meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2019. Berkat prestasi WTP, Manggarai mendapatkan kucuran dana sebesar Rp39 miliar.
Deno Kamelus bersama Viktor Madur masih ingin melanjutkan kepemimpinannya di Kabupaten Manggarai. Pasangan petahana ini siap bertarung pada Pilkada 9 Desember 2020.
Keduanya sudah mengantongi SK dukungan dari tiga partai politik yakni PAN, NasDem, dan Demokrat. Ketiga parpol itu merupakan peraih 13 kursi DPRD Manggarai.
Penulis: Igen Padur
Editor: Yohanes