Ruteng, Vox NTT- Konstelasi politik Pilkada Manggarai 2020 semakin ramai diwacanakan banyak kalangan.
Duel maut pasangan Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur) dengan nomor urut 1 dan pasangan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri) dengan nomor urut 2 semakin tampak terasa.
Di berbagai beranda media sosial facebook dan panggung kampanye, jualan program dari dua pasangan ini terus menerus diwacanakan agar mendapat simpati rakyat dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Ketua DPRD Manggarai Matias Masir ikut ambil bagian untuk meyakinkan pemilih agar memilih paket Deno-Madur di Pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Pertama, kata dia, Deno-Madur merupakan pasangan incumbent yang mengetahui betul tentang Manggarai. “Sampai di mana berjalannya pembangunan? Kapan memulainya lagi? Dari mana harus memulai? Apa yang harus menjadi prioritas?” tukas Matias kepada VoxNtt.com, Kamis (22/10/2020).
Kedua, lanjut politisi PAN itu, Deno Kamelus sangat berpengalaman. Rekam jejak 16 tahun menjadi dosen, 10 tahun menjadi Wakil Bupati, dan lima tahun menjadi Bupati. Demikian pula Victor Madur, bertahun-tahun menjadi kepala dinas dan lima tahun menjadi Wakil Bupati.
Baca Juga:
1. Deno Kamelus, Sosok yang Rendah Hati dan Pekerja Keras (1)
2. Deno Kamelus Pernah Disuruh Berhenti Kuliah karena Keterbatasan Biaya (2)
Ketiga, paket Deno-Madur sudah teruji. Misalnya, mengelolah keuangan daerah secara baik selama 5 tahun memimpin Kabupaten Manggarai.
Di bawah kepemimpinan pasangan Deno-Madur sudah dua kali mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Lembaga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia hingga pada akhirnya mendapat hadiah Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp39 miliar. Sekarang dana tersebut sudah diberikan untuk tambahan penghasilan (Tamsil) guru-guru di Kabupaten Manggarai.
Keempat, paket Deno-Madur sudah terbukti. Selama memimpin Kabupaten Manggarai lima tahun belakangan ini, keduanya telah membangun jembatan sebanyak 58 unit, membangun jalan tanah terealisasi 103,3 KM, membangun jalan hotmiks mencapai 113 KM, dan perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 15.556 unit.
Baca Juga:
Selama Deno-Madur Pimpin Manggarai Kondisi Jalan yang Baik Naik 10,99 Persen
Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinan paket Deno-Madur masyarakat Manggarai mendapatkan bantuan meteran listrik gratis untuk keluarga miskin sebanyak 6.056 unit, rehab ruang kelas SD sebanyak 176 unit dan rehab ruang kelas SMP sebanyak 59 unit, bangun ekonomi, bangun sekolah baru, bangun fasilitas kesehatan puskesmas dan pembangunan lainnya.
“Bukti pembangunan tersebut merupakan capaian kinerja Deno-Madur yang melampaui target RPJMD (Rencana Program Jangka Menengah Daerah). Bukti pembangunan tersebut juga mampu membawa Kabupaten Manggarai keluar dari status daerah tertinggal. Patut dan layak diberi apresiasi,” tandas Matias.
Baca Juga:
Raih 16 Penghargaan Jadi Alasan Sejumlah Tokoh Dukung Deno-Madur
Kelima, paket Deno-Madur merupakan pemimpin yang bersih dan tidak korupsi. Penggunaan keuangan daerah selama kepemimpinan Deno-Madur sangat transparan dan tepat sasaran.
Jumlah keuangan daerah Kabupaten Manggarai yang dikelola oleh Deno-Madur sebanyak 1,2 triliun terbukti sukses dan sesuai petunjuk teknis Undang-undang, mulai dari belanja pegawai, belanja alat tulis kantor, dana desa dan pembangunan lainnya.
Keenam, peduli dan merakyat. Menurut Matias, paket Deno-Madur peduli terhadap kehidupan masyarakat Manggarai terutama masyarakat miskin. Hal ini terbukti dari persentase kemiskinan di Manggarai turun sesuai 14 variabel penciri kemiskinan.
Politisi asal Kecamatan Cibal itu mengatakan, kebutuhan para petani terjawab lewat program Simantri yang telah dibentuk.
“Kegiatan berkantor di desa merupakan cara nyata Deno-Madur menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung,” imbuhnya.
Deno-Madur, lanjut dia, menyadari bahwa masih banyak pembangunan di Kabupaten Manggarai yang belum tuntas dikerjakan dalam kurun waktu 5 tahun ini.
Hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran dan realisasi akumulasi anggaran tahun 2020 dan 2021 yang belum terealisasi. Pembangunan yang sudah dikerjakan sekarang adalah realisasi anggaran tahun 2019.
Janji-janji politik Deno-Madur pada tahun 2015 lalu sudah tertuang dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tetapi karena akumulasi anggaran belum mencapai, maka didahulukan pembangunan yang menjadi kesejahteraan bersama, bukan individu.
“Sebagai masyarakat kita patut bersyukur atas apa yang sudah ada. Jangan terlalu banyak meminta lebih karena orang baru belum tentu bisa membuat lebih dari yang sekarang, sebab bukan hal mudah membuat sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada,” tandas Matias.
Matias sendiri menginginkan agar Pilkada Manggarai 9 Desember 2020 berjalan dengan aman dan damai, serta dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sebab itu, ia meminta kepada masyarakat dan seluruh tim sukses masing-masing pasangan calon agar santun dan tetap mengedepankan etika dalam setiap komunikasi dan kerja-kerja politik. (VoN)