Ruteng, Vox NTT- Mantan Bupati Manggarai periode 2016-2021 Deno Kamelus meninggal dunia pada Selasa, 6 April 2021 lalu.
Suami dari Yeni Veronika itu menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat pukul 22.25 Wita.
Kepergiannya menuju keabadian menyisakan duka bagi hampir seluruh masyarakat di Manggarai dan sebagian di luar kabupaten itu.
Banyak doa dan turut berduka-cita atas kepergiannya menuju Sang Khalik. Salah satunya datang dari Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) Manggarai.
Sekretaris Forkoma PMKRI Manggarai, Fransiskus Jehoda, mengatakan semasa Deno Kamelus berproses di PMKRI Cabang Kupang, ia adalah salah satu kader terbaik perhimpunan.
“Sehingga akhirnya, ia didaulat menjadi Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Kupang. Jabatan Sekjen adalah jabatan yang strategis. Jabatan itu dipegang oleh pribadi yang memiliki kemampuan dan semangat kerja yang tinggi. Kriteria itu dimiliki oleh kakanda Deno Kamelus,” ujarnya di Ruteng, Kamis (08/04/2021).
Fransiskus pun mengharapkan agar almarhum Deno Kamelus menempati tempat yang layak di surga.
Sementara Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI Alboin Samosir mengatakan, almarhum Deno Kamelus merupakan sosok guru dan cendekiawan hukum di Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA: Deno Kamelus, Sosok yang Rendah Hati dan Pekerja Keras (1)
“Atas nama PP PMKRI, kami menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Deno Kamelus, mantan Bupati Manggarai. Beliau adalah sosok senior bagi PMKRI di negara ini,” ujar Alboin kepada VoxNtt.com, Kamis malam.
Ia kembali mengingatkan, selain menjadi seorang Bupati, almarhum Deno Kamelus merupakan sosok cendekiawan hukum dari Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA: Deno Kamelus Pernah Disuruh Berhenti Kuliah karena Keterbatasan Biaya (2)
Pemikiran hukumnya masih menjadi bahan yang sering dipakai oleh mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Nusa Cendana Kupang.
“Oleh karena itu, selain kehilangan bupati yang kharismatik, kita juga kehilangan sosok pemikir hukum yang ide-idenya masih relevan hingga kini,” ungkap Alboin.
Sebelumnya, Ketua PMKRI Cabang Ruteng Hendrikus Mandela juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya senior PMKRI Deno Kamelus.
“Anggota aktif PMKRI Ruteng, para senior dan alumni PMKRI sangat berduka atas meninggalnya mantan Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus yang juga merupakan alumni PMKRI,” tutur Mandela.
Menurut dia, almarhum Deno Kamelus adalah sosok yang sering terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan pemuda seperti PMKRI.
Untuk itu, sebagai yunior yang diproses dan dibesarkan di rahim yang sama (PMKRI), sudah selayaknya melakukan kegiatan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Ia kemudian mengharapkan agar almarhum Deno diberi tempat yang layak bersama para kudus di Surga.
“Semoga kakanda Deno Kamelus diberi kesempatan untuk berbahagia bersama para kudus di Surga,” tutupnya.
Sebagai informasi, semasa Deno Kamelus berstatus sebagai mahasiswa ia bergabung dalam sebuah organisasi kemahasiswaan pemuda yakni PMKRI Cabang Kupang. Pada tahun 1983, ia dipercayakan sebagai Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Kupang.
Ia kerap terlibat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Sampai saat ini, ia masih dipercayakan untuk menduduki jabatan sebagai ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI NTT.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba