Ruteng, Vox NTT- Jalan lapisan penetrasi (lapen) macadam Simpang Lima-Mendo, Desa Golo Mendo, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai menuju Wesang, Desa Compang Wesang, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur kini rusak parah.
Pantaun VoxNtt.com, Selasa (18/05/2021), jalan milik Pemerintah Kabupaten Manggarai itu kini tidak bisa lagi dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat karena kondisi lapen sudah rusak parah.
Titik jalan yang rusak parah itu setelah melewati Kampung Mendo, tepatnya di Simpang Tiga Timung menuju Kampung Wesang.
Selain lapen yang rusak, di beberapa titik batu telford sudah terbongkar dan material longsor berserakan di badan jalan.
Jalan itu kini hanya bisa dilalui pejalan kaki. Untuk roda empat dan roda dua sudah tidak bisa lagi melintas.
Padahal di Kali Wae Reno sudah dibangun jembatan saat masa Bupati Christian Rotok dan Deno Kamelus (Credo) memimpin Kabupaten Manggarai. Kini, jembatan tersebut tampak mubazir karena tidak bisa lagi dilalui kendaraan.
Jalur ini satu-satunya jalan alternatif yang paling dekat untuk menyeberang ke ujung barat di Kecamatan Lamba Leda Seladan, antara lain; Kampung Wesang, Moncok dan lain-lain.
Selain itu, jalan alternatif di kala jalan negara Ruteng-Borong terputus akibat longsor. Itu terutama di Rongket, Desa Ranaka, Kecamatan Wae Ri’i yang kerap menjadi langganan longsor.
Anggota DPRD Manggarai Eber Ganggut menyayangkan aset jalan ini tidak mendapatkan perhatian pemerintah. Padahal, ruas Simpang Lima- Wesang merupakan jalan alternatif menuju Manggarai Timur.
Eber pun sangat mengharapkan agar tahun depan (2022) Pemerintah Kabupaten Manggarai berkosentrasi untuk merehab ruas jalan ini.
Menurut dia, ruas Simpang Lima-Wesang dibangun sebagai alternatif saat kondisi jalan negara melewati Wae Reno putus akibat longsor.
“Nanti kita akan dorong saat bahas anggaran Induk, mudah-mudahan pemerintah setuju,” kata politisi PAN itu.
Menurut anggota dewan asal Dapil Rahong Utara-Wae Ri’i itu, Silpa tahun 2021 nanti kemungkinan susah jika dilihat kondisi jalan saat ini. Kondisinya tentu saja membutuhkan anggaran miliaran rupiah.
“Harapannya di Induk 2022. Hal ini saya pikir juga penting mengingat beberapa masyarakat kampung sekitar dan Manggarai Timur sering menggunakan jalan ini,” katanya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas PUPR Manggarai Saldi Sahadoen belum berhasil dikonfirmasi. VoxNtt.com sudah mengirim pesan konfirmasi melalui pesan WhatsApp-nya, namun Kadis Saldi belum merespons.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba