Ruteng, Vox NTT- Mahasiswa Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menyelenggarakan kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integratif, Selasa (12/07/2022) dan Rabu (13/07/2022).
Kegiatan pembekalan yang berlangsung secara tatap muka di Aula Missio Unika Santu Paulus Ruteng itu diikuti oleh 740 mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP).
Dalam kegiatan tersebut, selain narasumber dari internal kampus, juga menghadirkan Kepala Bappeda Manggarai Barat sebagai pemateri.
KKN Integratif Lintas Fakultas tahun ini akan dilaksanakan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, yaitu di 57 desa di 5 Kecamatan (Komodo, Mbeliling, Lembor, Lembor Selatan, dan Welak). KKN, akan dimulai 14 Juli hingga 20 Agustus 2022 mendatang.
Rektor Unika Santu Paulus Ruteng, Prof. Dr. Yohanes Servatius Lon menegaskaan, arti strategis kegiatan KKN sebagai bagian integral pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Menurut dia, KKN adalah peluang untuk meningkatkan kualitas diri dan kompetensi intelektual mahasiswa.
KKN juga merupakan kesempatan untuk menerapkan dan meningkatkan pola pikir penelitian.
“Temukan masalah, rumuskan masalah, kumpul data dan analisa data. KKN juga peluang pengabdian kepada masyarakat dan penerapan ipteks,” terangnya.
Prof. John menambahkan, KKN adalah sarana untuk membangun kemitraan sekaligus ajang promosi diri dan lembaga ke tengah masyarakat.
Selain itu, KKN adalah peluang untuk membangun networking dan momen belajar pengabdian demi kemajuan diri.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si, mengungkapkan, kegiatan KKN tahun ini, hendaknya menjembatani dua dimensi kontemporer penting, yaitu semangat merdeka belajar dan perubahan-perubahan yang terjadi di tengah dunia.
Pertama, lanjut dia, semangat merdeka belajar yang sedang menjadi salah satu strategi dan politik pendidikan andalan Indonesia kurang lebih 3 tahun terakhir.
Ia menjelaskan, merdeka belajar adalah sebuah filosofi sekaligus gerakan besar pembaharuan pendidikan Indonesia untuk membentuk generasi muda baru dengan kapasitas multidimensi yang dibutuhkan pada masa sekarang ini.
Kedua, di luar dunia kampus juga sedang terjadi perubahan-perubahan besar pada semua skala dan level kehidupan.
Dr. Maks mengatakan, wujud perubahan yang paling nyata dan dekat dengan dunia kampus adalah kebijakan pengembangan pariwisata super premium Labuan Bajo, Manggarai Barat.
“Unika Santu Paulus mempunyai kewajiban sosial untuk berjalan bersama masyarakat dalam menyambut perubahan besar sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat sendiri,” terangnya.
Hal ini yang menurut Dr. Maks, menjadi pertimbangan utama mengapa KKN tahun ini akan dilaksanakan di Kabupaten Manggarai Barat. KKN tahun ini bernaung di bawah tema “Merdeka dan Berdaya Menuju Pariwisata dan Masyarakat yang Adil, Mandiri, dan Berkelanjutan”.
Ia pun sangat mengharapkan agar mahasiswa benar-benar memanfaatkan waktu dengan baik untuk melakukan dua hal, belajar dan mengabdi di tengah masyarakat.
Hal ini, lanjut dia, adalah momentum penting untuk memeriksa dan mengevaluasi apakah pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama ini juga merefleksikan perubahan-perubahan sosial yang terjadi sehingga dapat memperbaiki kekurangan saat proses perkuliahan.
Ia juga berharap ada kerja sama antara mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan dalam seluruh proses KKN.
Dr. Maks mengajak mahasiswa dengan bantuan dosen pembimbing lapangan agar dapat menunjukkan sikap, etika, moralitas, aspek religius dalam semangat Santu Paulus saat hadir dan hidup bersama masyarakat di tempat KKN.
“Anda diminta menunjukkan sikap-sikap yang berkenan secara sosial, menghormati keluarga-keluarga yang menerima Anda. Jika anda mengalami kesulitan, sampaikan kepada DPL anda masing-masing,” pungkasnya.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba