Borong, Vox NTT- Pelantikan Siprianus Habur sebagai Wakil Bupati Manggarai Timur (Wabup Matim) dengan masa jabatan 2019-2024 pada Rabu 7 Desember 2022 di Kupang mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Salah satunya datang dari Astra Tandang, Pengurus Pusat PMKRI yang juga merupakan putra kelahiran Matim.
Astra mengatakan, terisinya kursi Wabup Matim patut disyukuri, karena bisa menjadi energi baru untuk memperbaiki Matim ke depan.
“Kita tidak mau Rakyatkabupaten ini berjalan terseok-seok hanya karena kekosongan Wabup akibat konflik kepentingan antarpartai yang berlarut-larut. Pelantikan Wabup yang baru patut disyukuri. Setidaknya bisa jadi kekuatan baru untuk memperbaiki Matim di dua tahun tersisa ke depan,” jelas Astra.
Astra berharap, Wabup yang baru bisa langsung fokus bekerja. Mengingat tugas di depan mata cukup berat.
BACA JUGA: Siprianus Habur Resmi Dilantik Jadi Wakil Bupati Matim, Akademisi Undana: Ini Pilihan Rakyat
“Yakni sebagai administrator pemerintahan dan pembangunan, sekaligus juga pembina kesejahteraan sosial masyarakat serta sosial politik di Matim,” jelas pria kelahiran Gulung, Kota Kota Komba tersebut.
Menurutnya, saat ini negara belum pulih sepenuhnya dari wabah virus Covid-19. Untuk itu, tantangan yang akan dihadapi oleh pemimpin daerah tidaklah mudah.
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nasional Jakarta itu membeberkan, ada sejumlah persoalan internal yang masih menjadi kendala di Kabupaten Manggarai Timur yang harus dikerjakan Wabup yang baru.
Kendala internal, misalnya, kemampuan fiskal Matim yang rendah, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang minim, akses infrastruktur yang minim, tata kelola birokrasi yang belum maksimal, rendahnya disiplin dan etos kerja aparatur sipil negara (ASN), daya beli masyarakat Matim yang masih rendah, serta tingkat kemiskinan dan pengangguran yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
“Masalah internal Matim terlalu banyak. Selain problem fiskal, infrastruktur dan birokrasi, masalah serius lainnya menyangkut konflik tanah antara pemda dan masyarakat yang terus berlangsung selama ini. Sebut saja misalnya polemik tanah Tanjung Bendera, tanah terminal kembur dll,” ujar Astra.
Karena itu, menurut Astra, keberadaan Wakil Bupati yang baru menjadi sangat penting dan sangat strategis.
“Ini bisa dimulai dengan melakukan koordinasi-sektor di Lehong, partisipasi aktif masyarakat khususnya 159 desa dari perencanaan sampai evaluasi program dan kemitraan berkelanjutan bersama komunitas nasional dan provinsi, maksimalkan kolaborasi Pemda bersama kampus-kampus dalam riset kebijakan,” terang Astra.
Sebagai generasi muda Matim, Astra juga mengingatkan, bahwa generasi muda Matim butuh teladan kepemimpinan yang mereka saksikan secara langsung. Yaitu, pemimpin yang siap mendengarkan perbedaan, siap berbicara tegas bilamana diperlukan, dan siap berkolaborasi bahkan dengan lawan politik sekalipun jika hal itu sangat penting untuk kelancaran pembangunan dan memperkuat kohesi sosial di Kabupaten Manggarai Timur.
Beberapa poin penting di atas, menurut Astra, Wabup Siprianus Habur bisa belajar dari kepemimpinan almarhum Stefanus Jaghur. [VoN]