Ende, Vox NTT-Pusat Kajian dan Advokasi Masyarakat (Pusam) Indonesia meminta pemerintah daerah sedaratan Flores untuk tidak mengalokasikan anggaran gelar Tour de Flores atau TdF. Sebab, perlombahan balap sepeda internasional itu tidak memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Pusam Indonesia, Oscar Vigator mengatakan, anggaran daerah dipergunakan untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat di daerah. Tidak diperuntukan event perlombahan balap sepeda.
Event berskala Internasional tersebut, kata dia, merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.
“Tidak, tidak, perlombahan itu tidak bisa menggunakan anggaran daerah. Uang daerah itu untuk masyarakat bukan untuk perlombahan sepeda,”tegas Oscar secara terpisah, Rabu (29/3/2017).
Asosiasi balap sepeda, menurut Oscar, mesti tidak memberikan beban kepada pemerintah daerah. Promosi pariwisata yang diwacanakan pada perlombahan sebelumnya hanya untuk mengeruk dana daerah.
Ia menuturkan, jika menggunakan jalan nasional sebagai ajang perlombahan maka intervensi anggaran harus dari pusat. Anggaran daerah untuk membangun infrastruktur ke desa dan kampung pelosok.
“Tidak perlu keluarkan dana daerah. Kalau seluruh masyarakat membuat iven yang sama lalu ambil dana daerah maka ini petaka besar,”ungkap Oscar.
Sementara, Ketua DPRD Ende, Herman Yosep Wadhi tidak berkomentar soal anggaran sebab Pemerintah Kabupaten Ende belum mengajukan atau usulan untuk anggaran TdF.
Dia mengatakan, jika ajang perlombahan menjadi agenda tahunan, mestinya ada pembahasan.
“DPR belum bisa berkometar soal anggaran. Sampai saat ini pemerintah belum mengajukan,”kata Hery Wadhi, Senin (27/3) di ruang kerjanya.
Soal terima dan tidaknya usulan Pemda, ketua DPRD Ende belum memastikan. Sebab harus melalui mekanisme persidangan.
“Saya belum bisa bicara anggaran,”ujar dia.***(Ian Bala/VoN).