Labuan Bajo, Vox NTT- Tarsianus Hagul, warga Dusun Lalong, Desa Wae Mose, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat mengaku kecewa dengan kebijakan kepala desanya.
Kekecewaan Tarsi bukan tanpa sebab. Sebelumnya, ia didatangi aparat desa Wae Mose untuk mendapatkan bantuan babi.
Saat didata dan didatangi petugas, Tarsi mengaku sudah menaruh harapan bakal kebagian bantuan babi untuk menopang kehidupan ekonominya.
Namun harapan itu tidak berbuntut mulus. Pasalnya, bantuan babi ternyata sudah dilakukan Pemerintah Desa Wae Mose. Sayangnya, keluarga Tarsi tak kebagian, meski sudah didata dan didatangi aparat pemerintah desa.
Menurut dia, warga yang lain sudah menerima bantuan berupa uang tunai, ada yang Rp900.000 dan ada juga yang Rp800.000. Ada pula yang ia dengar langsung membagikan anak babi.
“Cara pembagiannya, ada yang terima babi. Intinya belum jelas alur pembagiannya,” jelas Tarsi saat dihubungi VoxNtt.com, Jumat (25/08/2023) malam.
Sementara untuk bantuan uang, Tarsi sendiri hingga kini belum mengetahui secara pasti apakah dalam bentuk pemberdayaan atau tidak, sebab belum ada sosialisasi lebih lanjut oleh Pemerintah Desa Wae Mose.
Sementara itu, Kepala Desa Wae Mose, Siprianus Kantul, meminta warganya untuk tidak boleh kecewa. Sebab, bantuan tersebut manyasar kepada warga yang tidak mendapatkan bantuan PKH dan Sembako, serta BLT.
Untuk bantuan babi sendiri, Kades Siprianus mengaku berasal dari Dana Desa Wae Mose tahun 2023. Bantuannya, kata dia, dalam bentuk babi.
“Bantuan babi, (orang) yang ada babinya kita beli kemudian serahkan kembali ke dia,” jelas Kades Siprianus saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Menurut dia, dalam pendistribusian bantuan babi tersebut, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai Barat. Sebab, program bantuan babi berlangsung di tengah situasi babi sering mati di Desa Wae Mose.
“Sehingga kami koordinasi dengan dinas peternakan kemarin, itu disesuaikan lagi. Jadi, mereka kemarin sudah ke lapangan, ke Wae Mose kan, masih banyak (babi) yang mati,” tandasnya.
Ia mengaku hingga kini warga yang belum mendapatkan bantuan babi sudah tidak sampai puluhan orang pada 4 dusun yang ada Desa Wae Mose. Sementara sebagian yang lainnya sudah menerima bantuan.
“Saya juga serba hati-hati karena matinya babi tidak seluruh. Kami ada empat dusun dan tiga anak kampung. Dusun Sambir aman (babi tidak mati). Lalu Dusun Lalong sebagian aman dan sebagian yang masih rawan. Yang paling rawan itu di Dusun Laleng,” katanya.
Penulis: Ardy Abba