Betun, Vox NTT- Kabupaten Malaka adalah daerah baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur hasil pemekaran dari Kabupaten Belu pada tahun 2013.
Pembentukan Kabupaten Malaka disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB).
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Jumlah penduduk Kabupaten Malaka tahun 2019 berjumlah 194.300 jiwa.
Mengulas perjuang pemekaran Kabupaten Malaka, tentu banyak pihak ikut berperan demi terwujudnya pembentukan Kabupaten Malaka.
Tercatat, ada perjuangan masif dari berbagai organisasi mahasiswa asal Malaka di seluruh daratan Timor.
Segenap barisan mahasiswa itu menamakan diri Barisan Muda Pendukung Kabupaten Malaka (Sadanbetemalaka).
Puluhan mahasiswa Sadanbetemalaka itu terdiri dari beberapa elemen mahasiswa Malaka, yakni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Atambua St. Yohanes Paulus II, Forum Solidaritas Mahasiswa Belu Kupang (FOSMAB), Ikatan Mahasiswa Malaka Kupang (IMALA), Perhimpunan Mahasiswa Malaka Barat Kupang (PERMABAR), Himpunan Mahasiswa Raimanuk Kupang (IMAPRI), Ikatan Mahasiswa Knokar Liurai Kupang (ITAKANRAI), Ikatan Mahasiswa Kobalima Kupang (IMAKO) dan Perhimpunan Mahasiswa Kobalima Timur Kupang (PERMASKOT).
Pemekaran Kabupaten Malaka tidak bisa terbentuk jika tidak adanya pergerakan dari aliansi mahasiswa Sadanbetemalaka ini. Perjuangan yang tidak kenal lelah saat itu benar-benar murni hanya untuk masa depan anak cucu Rai Malaka.
Salah satu pejuang pemekaran Kabupaten Malaka yang tergabung di Sadanbetemalaka adalah Ignasius Roy Suyanto Tei Seran. Saat itu, Ignasius Roy Suyanto Tei Seran sebagai mahasiswa di Fakultas Filsafat Universitas Widya Mandira Kupang.
“Saat itu kita bersama seluruh organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Sadanbetemalaka berjuang murni untuk pemekaran Kabupaten Malaka. Banyak suka dan duka kita jalani bersama dan akhirnya membuahkan hasil yang diharapkan bersama masyarakat Malaka,” ungkap Roy Tey Seran yang kini sebagai caleg di Kabupaten Malaka, dari PDIP Dapil l Malaka.
“Saya yang beri nama Barisan Muda Pendukung Pembentukan Kabupaten Malaka (Sadanbetemalaka). Sekaligus Orator demo di Kantor DPRD NTT, Kantor Gubernur dan di Kantor DPRD Belu,” kata Roy Tey Seran.
Namun perlu diakui juga bahwa, tanpa jalur politik tingkat, Kabupaten Malaka yang kini sudah berusia 10 tahun tidak akan mekar.
Ada dua tokoh politik nasional yang perlu kita apresiasi perjuangan mereka demi pemekaran Kabupaten Malaka saat itu.
Dua figur Penting Pemekaran Kabupaten Malaka Ganjar Pranowo dan Herman Herry
Saat itu, Ganjar Pranowo menjabat sebagai wakil ketua Komisi ll DPR RI yang mana kita tahu sebagai mitra Kemendagri untuk urusan usulan pemekaran daerah otonom baru.
Berkat komunikasi politik yang baik saat itu, tim pemekaran Kabupaten Malaka dari Belu menitipkan harapan yang besar untuk Ganjar Pranowo bersama anggota Komisi ll lainnya.
Saat itu, ada tokoh dibalik layar perjuangan yang aktif membantu proses pemekaran Kabupaten Malaka yakni Herman Herry.
Politisi asal Dapil ll NTT itu cukup dikenal sebagai pejuang yang tanpa pamrih berjuang memekarkan Kabupaten Malaka.
“Berbicara dan mengenang sejarah Pemekaran KabupatenMalaka tentu tidak bisa dipungkuri peranan, tugas dan tanggung jawab dari pemerintah waktu Itu Bupati bapak Drs. Joachim Lopez dan Wakil Bupati Bapak Taolin Ludavikus,” ungkap Remigius Asa yang saat itu menjabat sebagai Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu.
Selain itu menurut Remigius Asa, ada juga dari kalangan legislatif (DPRD), Tokoh masyarakat, mahasiswa, tokoh agam, tokoh adat, pemuda dan kaum perempuan.
“Ada juga figur penting seperti Bapak Ganjar Pranowo saat itu Waket Komisi ll DPR RI (skrang Capres dr PDIP) dan bapak Herman Hery yang biasa disapa HH,” kata Remigius Asa yang kini sudah pensiun dan caleg DPRD Provinsi NTT, partai PDIP Dapil 7 NTT.
Menurut Remigius Asa, sebagai insan Rai Malaka yang sangat berpegang teguh budaya Sabete Seladi (saling menghargai), sepatutnya para pejuang ini dibalas secara politik untuk kepentingan bersama yang baik.
“Simpul – simpul ini tentu membawa kita pada situasi batin menjelang Pilpres dan Pileg. Pak Ganjar Pranowo kini sebagai Capres dari PDIP, kita wajib dukung. Dan ingat, walaupun Bapak Herman Hery tidak lagi nyaleg, tapi ada anaknya Kevin Stefano,” ujar Remigius Asa, Rabu (11/10/2023).
Penulis: Frido Umrisu Raebesi