Betun, Vox NTT- Badai el nino mengakibatkan musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Ini menyebabkan kekeringan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Tak terkecuali di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Bagi petani tentu fenomena El Nino membawa malang. Sebab terjadi gangguan musim tanam, banyaknya penyakit dan hama tanaman, penurunan kualitas tanaman dan ketidakstabilan harga produk pertanian.
Namun hal ini tidak berlaku bagi Samuel Fahik dan istrinya Dies Susianawati. Badai el nino ini tidak mematahkan semangat bertani hortikultura dari Dies Susianawati.
Dengan segala daya, Dies Susianawati dibantu suaminya mencari alternatif lain dengan membor sumur untuk mencari air. Hasilnya, ada 3 titik sumur bor yang disedot memakai mesin pompa dan dapat mengaliri lahan hortikultura miliknya.
Dies Susianawati adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang gemar bertani, terutama hortikultura. Di Besikama, Malaka Barat, Dies Susianawati berhasil membudidayakan 10.000 pohon tomat yang sudah berumur 6 minggu. Walaupun panas terik menyengat, namun anakan tomat itu tumbuh dengan subur.
Adapun sistem yang dipakai Dies Susianawati adalah irigasi tetes yang mana tidak membutuhkan air yang banyak. Apalagi di musim panas yang panjang seperti sekarang ini.
“Kita pakai irigasi tetes. Ya baik efisien dan tidak membutuhkan banyak air. Memang agak rumit, tapi kita ulet dan yakin pasti berhasil dengan panen melimpah,” ujar Dies Susianawati, Senin (30/10/2023).
Menurut Dies Susianawati, tidak ada alasan kekeringan untuk para petani. Petani harus punya tekad dan semangat yang kuat untuk bertani.
“Musim panas jangan dijadikan alasan untuk tidak bertani. Tanah Malaka ini subur dan banyak air. Kita yang dituntut harus kreatif. Jangan berharap semuanya dari pemerintah. Kita sendiri harus mulai,” kata Dies Susianawati.
Ia tidak bekerja sendirian. Dia ada tim kerja yang tahan banting dan teruji. Dies Susianawati juga dibantu oleh sang suami, Samuel Fahik, yang punya banyak ide cemerlang.
“Terima kasih untuk suami tercinta dan tim kerja Sanxel yang sudah banyak membantu. Mari kita hasilkan uang lewat bertani,” ungkap Dies Susianawati.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi