*Felisitas Yosli Putry
Renta
Hariku bukan hari yang mudah
Mengadu tangan dengan kerasnya tanah
Fisikku mulai renta
Aus termakan waktu
Letihku perlahan terbayar
Saat masa itu datang
Lautan bunga putih
Nan elok dipandang mata
Bunga yang membawa aroma dan harapan
Buah merah akan segera datang
Kunanti penuh cinta
Kubingkai dalam doa
“Sudah kurawat engkau, maka jangan pupuskan harapanku”
Si merah perlahan muncul bersembunyi di balik daun…
Sungguh…
Letihku terbayar
Sederet goni berisi merah
Merah akan menyambung hidup
Puas ini terulang tiap musimnya
Entah mengapa kian menyala dan tak pernah padam
Kini….
Bisa kujawab
Mengapa aku renta tapi tetap semangat
Tentang Kopi dan Rindu
Hitam pekat dibalut cangkir
Bermahkota uap putih
Kopi…
Mengajarkanku tentang pahit yang nikmat
Pahit yang membawaku pada rindu dan senja
Rindu pada rasa yang kusebut unik
Pengecap mengatakan itu pahit
Tapi tetap saja kusebut nikmat
Pahit berbingkai tawa dan ketenangan
Pahit membungkus senjaku menjadi hangat
Ah…
Entah sejauh mana kaki melangkah
Selalu terselip rindu untuknya
Dia adalah senjaku di kota dingin
Senja Itu
Bukan sekedar meneguk lalu hilang
Ini tentang rindu dan cerita yang terlarut bersamanya
Cerita saat senja datang
Dan dingin menusuk tulang-tulangku
Dia membawa rasa yang kusebut hangat dan tenang
Letih yang kupunya
Seakan hilang bersama hitamnya
Aromanya memanggil mereka mendekat
Dia melekat erat dengan tawa yang kami punya
Disenja itu…
Dia menyimpan memori
Tentang senja yang menjemput bintang
Tentang riuh siang yang menjadi malam tenang
Ah… sudah kukatakan
Dia bukan sekedar meneguk lalu hilang
Felicitas Yosli Putri adalah gadis kelahiran Colol, Matim pada tanggal 24 September 1995. Sekarang sedang berkuliah di jurusan kedokteran hewan, Institut Pertanian, Bogor.