Oleh: Yosefa Naghung
Mahasiswi STIPAS Ruteng
Korupsi bagaikan kanker yang terus menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa dan bernegara. Ia merenggut hak rakyat, menghambat pembangunan dan mencederai nilai-nilai moral.
Dalam zaman yang semakin berkembang, praktik korupsi semakin meningkat. Di negara kita Indonesia, korupsi sering terjadi di sana-sini.
Hampir tidak ada lagi tempat yang bebas dari praktik korupsi.
Korupsi di Indonesia adalah masalah yang serius dan terus menggerogoti berbagai sektor masyarakat.
Dampak korupsi di Indonesia terasa di berbagai bidang seperti ekonomi, kesehatan, pembangunan hingga pada aspek budaya.
Korupsi menjadi pemicu lambatnya pertumbuhan ekonomi menciptakan sistem kelembagaan yang buruk, dan lebih parahnya lagi mengancam kehidupan masyarakat.
Bahkan sebelum Negara Republik Indonesia berdiri dalam perjalanan sejarah telah membuktikan bahwa banyak korupsi yang terjadi.
Korupsi sudah menjadi budaya bangsa kita sejak dulu hingga sampai sekarang.
Melansir Databoks, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangani 85 kasus tindakan pidana korupsi selama priode 1 Januari sampai 6 Oktober 2023.
Perkara terbanyak berupa penyuapan atau gratifikasi dengan jumlah total 44 kasus, setara 51,76% dari total kasus korupsi yang ditangani KPK sampai akhir bulan lalu.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memelihara kejahatan demi keuntungan pribadi.
Di tengah maraknya korupsi yang sering terjadi, semangat antikorupsi tentu saja perlu dikobarkan.
Salah satu sumber melawan korupsi adalah spiritualitas kristiani.
Di tengah maraknya kasus korupsi yang menggerogoti bangsa, peran spiritualitas khususnya dalam agama Kristen menjadi hal yang penting.
Spiritulitas kristiani yang kokoh diyakini mampu menjadi benteng pertahanan pencegahan korupsi dengan memberikan landasan etika dan moral yang kuat bagi pemeluknya terhadap godaan korupsi.
Spiritualitas kristiani adalah ekspresi tentang keyakinan tertinggi sesorang dalam kehidupan setiap hari dalam komunitas, dicirikan oleh keterbukaan untuk berbagi kasih Allah, diri sendiri, sesama, dan dunia melalui Yesus Kristus dan di dalam kekuatan Roh Kudus.
Ppiritualitas kristiani dalam pencegahan korupsi tentu saja penting untuk memperdalam hubungan individu denga Tuhan memperkuat iman, dan membentuk karakter yang sesuai dengan ajaran agama Kristen.
Melalui spiritualitas kristiani, seseorang dapat menerima bimbingan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai Kristiani seperti kejujuran, keadilan, kasih, dan integritas selaras dengan semangat antikorupsi.
Iman kristiani mengajak parah pengikutnya untuk hidup dalam kesederhanaan, tidak tampak, dan selalu mengutamakan kepentingan bersama.
Mari kita mulai dengan menjelaskan mengapa spiritualitas Kristiani sering kali berhubungan dengan sikap anti-korupsi.
Dalam ajaran Kristen, nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan keadilan sangat ditekankan.
Seorang Kristen diyakini bahwa setiap individu adalah ciptaan Tuhan yang bernilai tinggi.
Bahwa semua orang memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak dengan benar dan adil dalam semua aspek kehidupan mereka, termasuk dalam urusan publik dan politik.
Salah satu landasan spiritualitas kristiani adalah perintah untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. Juga memperlakukan orang lain dengan cara yang adil dan menghormati martabat mereka.
Ketika seseorang mencuri atau menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi mereka sendiri melalui korupsi, mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga melanggar prinsip-prinsip moral yang mendasari keyakinan Kristen. Ketika kita melakukan korupsi, itu artinya kita melanggar hukum Allah.
Selain itu, ajaran kristiani juga menekankan pentingnya rendah hati dan pelayanan kepada orang lain.
Ketika seorang pejabat atau pemimpin menggunakan posisi mereka untuk memperkaya diri sendiri, mereka bertentangan dengan prinsip pelayanan dan pemberian yang diajarkan oleh Yesus Kristus.
Sebaliknya, seorang kristiani yang mengikuti ajaran agamanya dengan benar akan mencari untuk melayani orang lain dan memperjuangkan keadilan bagi semua orang, terutama mereka yang lemah dan tidak berdaya.
Poin Spiritualitas Kristiani Lawan Korupsi
Pertama, Kejujuran: Alkitab menekankan pentingnya kejujuran dalam segala aspek kehidupan (Efesus 4:25). Dalam Alkitab, umat kristiani diajarkan untuk hidup dalam kebenaran dan menghindari kebohongan, termasuk dalam hal keuangan dan pengolahan sumber daya.
Kedua, Tangung Jawab: Spiritualitas kristiani menekankan pentingnya suatu tanggung jawab dalam suatu hal yang sudah dipercayakan.
Umat kristiani harus lebih tegas dan betanggung jawab dalam mengelola sesuatu seperti keuangan dan sumber daya, tidak dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
Ketiga, Keadilan: Spiritualitas kristiani menjujung tinggi keadilan sosial.
Umat kristiani dipangil untuk melawan ketidakadilan. Terlebih khusus korupsi yang merugikan orang lain dan melangar hak asasi manusia.
Keempat, Kasih: Kasih kepada sesama manusia adalah inti dari kehidupan kristiani.
Kasih mendorong umat kristiani untuk saling memperhatikan satu sama lain. Saling perduli dan memperhatikan kebutuhan orang lain.
Melalui kasih, umat kristiani tidak melakukan kejahatan kepada orang lain. Tidak melakukan korupsi yang dapat merugikan rakyat dan menghambat kesejahteraan bersama.
Kelima, Membangun Ketakutan akan Tuhan: Kesadaran akan dosa dan konsekuensinya di hadapan Tuhan menjadi benteng awal.
Rasa takut akan Tuhan dapat mendorong seorang individu untuk bertanggung jawab dan bertindak jujur dan adil.
Spiritualitas kristiani memiliki peran penting dalam membantu individu memahami dan mengembangkan nilai-nilai yang sesuai dengan apa yang sudah Kristus ajarkan kepada umat Kristen.
Korupsi yang dapat didefinisikan sebagai perilaku yang melangar hukum dan etika, serta menghancurkan kejujuran dan integritas adalah salah satu masalah yang paling signifikan dalam masyarakat.
Dalam spritualitas kristiani, korupsi dapat dipandang sebagai penyangkalan terhadap hakekat manusia sebagai gambar Allah.
Dengan memahami ajaran Kristus, serta mengembangkan kesadaran diri dan kesadaran akan konsekuansi perilaku korupsi, spiritulitas kristiani dapat membantu masyarakat untuk membangun kehidupan yang jujur dan suci, serta mencegah dan mengatasi korupsi.
Spiritualitas kristiani yang kokoh merupakan landasan penting dalam membangun karakter yang antikorupsi.
Dengan menerapkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari, individu dan komunitas dapat berperan aktif dalam memerangi korupsi dan mewujudkan masyarakat yang berintegritas.