Labuan Bajo, Vox NTT- Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi melantik Elisabeth Maria Mersin sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bidadari periode 2024-2029 pada Senin, 1 Juli 2024 lalu.
Sebelumnya, Jabatan Direktur Utama Perumda Bidadari diisi oleh Werry Susanto. Werry Susanto mengundurkan sebagai Direktur Utama pada Agustus 2023.
Di tanggal 17 Januari 2024, Jabatan Direktur Utama diemban oleh Alosius Lahi yang ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Bidadari hingga 1 Juli 2024 saat pelantikan Direktur Utama yang baru.
Pelantikan Direktur Utama Perumda Bidadari dilaksanakan sesuai dengan amanat Permendagri Nomor 37 Tahun 2018 tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan pengawas atau anggota.
Saat pelantikan, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menitipkan 3 tugas penting untuk dikerjakan Direktur Utama Perumda Bidadari periode 2024-2029. Tiga tugas penting itu diharapkan dapat terwujud, dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Perumda Bidadari.
“Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan pembenahan internal. Secara Internal yang harus dilakukan adalah konsolidasi organisasi. Bangun dan ciptakan komunikasi yang baik. Wujudkan harmonisasi dengan semua jajaran yang ada,” kata Bupati Edi sapaan Edistasius Endi.
Tugas lain yang harus dilakukan oleh Direktur Utama Perumda Bidadari, kata Edi, yaitu melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Perhubungan untuk merancang sistem pengelolaan parkir.
Sistem pengelolaan parkir, jelas dia, harus dirancang ulang, agar pengelolaan parkir dan penataanya menjadi lebih baik sebagaimana yang termuat dalam Perda tahun 2020.
“Itu bisa segera ditangani oleh Perumda Bidadari. Tugas penting pertama yang segera dilakukan adalah menata parkir. Jangan sampai ada lagi pemilik kendaraan menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir,” kata Edi.
Ketua DPW NasDem itu meminta Direktur Utama Perumda Bidadari untuk melakukan penataan pasar Batu cermin, pasar Pasar Baru dan pasar Lembor.
“Ketiga lokasi pasar ini harus dilakukan penataan, sehingga tidak boleh ada lagi pedagang yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat jualan. Kerahkan seluruh kemampuan agar ketertiban dan kenyamanan orang yang berjualan dan yang datang beli dipasar harus terwujud,” pinta mantan Ketua DPRD Manggarai Barat itu
Selain itu, kata Edi, tugas penting yang harus dilakukan agar segera berkoordinasi dengan kementerian KLHK, dalam hal ini UPTD BTNK sehubungan dengan penarikan retribusi daerah dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
“Saya kira itulah yang harus dijalankan oleh ibu Direktur dalam waktu dekat ini. Saya percaya semua tugas ini bisa dilaksanakan dengan baik, karena sudah ditopang oleh seluruh personil yang ada di Perumda Bidadari,” ujarnya.
Seperti diketahui, dalam proses pembentukannya, Perumda Bidadari mempunyai peran strategis di satu sisi sebagai institusi yang berorientasi sosial memberikan layanan public dan di sisi lain juga berorientasi ekonomi yaitu mendapatkan profit atau keuntungan yang bisa mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Bupati Edi juga meminta Direktur Utama Perumda Bidadari untuk melakukan terobosan dan inovasi.
”Saya minta kepada Direktur yang baru untuk melakukan terobosan dan inovasi dalam mengelola perusahaan dengan baik agar memperoleh keuntungan tanpa melupakan pelayanan kepada masyarakat sehingga perumda bidadari yang sehat dan usaha yang berkelanjutan,” tutup Edi.
Penulis: Sello Jome