Labuan Bajo, Vox NTT- Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogyakarta menetapkan Manggarai Barat sebagai kabupaten terbaik di Provinsi NTT, terkait indeks penilaian kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) dalam transformasi digital.
UGM memberi penghargaan kepada Pemkab Manggarai Barat berupa Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Award 2024.
“Dengan ini kami sampaikan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, memperoleh peghargaan sebagai kabupaten terbaik di Propinsi NTT pada Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) Award 2024,” tulis pihak UGM dalam sebuah surat resmi yang ditandatangani Heyvon Herdhayinta, selaku kepala Laboratorium Akuntansi dan Syaiful Ali, selaku Ketua Peneliti.
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Barat, Kartini Tulus menjelaskan, surat itu dikirim pihak UGM melalui email Dinas Kominfo Manggarai Barat.
Selanjutnya, melalui surat yang sama, UGM mengundang Pemkab Mabar atau yang mewakili untuk menerima penghargaan di Auditorium Ranuwihardjo, MM FEB UGM, Jogyakarta, Jumat, 8 November 2024.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Barat Paulus Setahu menyampaikan terima kasih kepada pihak UGM Jogyakarta, khususnya Fakultas Ekonomika dan Bisnis, melalui Pusat Kajian Sistem Informasi (PKSI) yang memprakarsai GM-DTGI Award 2024 ini.
“Kita tentu bangga dengan pencapaian ini. Terima kasih kepada pihak UGM khususnya PKSI Fakultas Ekonomi dan Bisnis,” ungkap Paulus.
Menurut dia, GM-DTGI Award 2024 yang diraih ini akan menjadi pemicu untuk terus bergerak maju, meningkatkan kinerja dalam transformasi digital di lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Ketua Peneliti GM-DTGI, Syaiful Ali menyampaikan bahwa GM-DTGI merupakan sebuah indeks inovatif yang dirancang untuk menilai kinerja transformasi digital di pemerintah kabupaten/kota.
Instrumen ini dikembangkan untuk mengevaluasi penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan inovasi digital lainnya yang diterapkan oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
“GM-DTGI hadir untuk mengukur dan mengoptimalkan investasi TI di pemerintah daerah dalam upaya mencapai tujuan strategis daerah tersebut,” jelasnya.
Ali mengatakan melalui pendekatan yang holistik, transformasi digital tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga mencakup aspek manusia, proses bisnis, dan organisasi.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong pemerintah daerah untuk berpartisipasi aktif dalam pengukuran ini.
Melalui pengukuran yang dilakukan ditujukan untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik transparan, dan berdaya saing di masa depan.
Lebih lanjut Ali menjelaskan, GM-DTGI menyediakan gambaran yang komprehensif tentang praktik pemda dalam mengadopsi teknologi digital dan mentransformasi proses bisnisnya.
Selain itu, juga membantu pemda dalam mengidentifikasi area-area transformasi digital pemda yang belum optimal.
Berikutnya, GM-DTGI menjadi alat yang kuat untuk mendorong inovasi serta perbaikan berkelanjutan dalam transformasi digital.
Penghitungan indeks ini dilakukan berdasarkan data Pemda yang diperoleh dari website resmi Pemerintah Kabupaten/Kota serta sumber publik Internet kredibel lainnya.
GM-DTGI terdiri dari tujuh pilar yaitu Tata Kelola dan Kepemimpinan, Peraturan dan Kebijakan, Reformasi Administrasi Publik dan Perubahan Manajemen, Tata Kelola Data, Ekosistem Digital, Desain Platform Berpusat Pada Pengguna, dan Keamanan Siber dan Privasi.
Penulis: Sello Jome