Oleh: Fransiskus Sardi
Sepak bola tanah air kembali dihebohkan oleh berita pemutusan kontrak pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Di laman instagramnya pada tanggal 6 Januari 2025, PSSI secara resmi mengumumkan pengakhiran kontrak Shin Tae-yong (STY).
“PSSI mengumumkan pengakhiran kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala timnas Indonesia Senior dan U-23” tulis PSSI.
Kabar ini menimbulkan reaksi pro dan kontra. Warganet menyerbu Instagram PSSI dan juga ketua PSSI Erick Tohir, mempertanyakan alasan keputusan pengakhiran kontrak, yang sejatinya harus berakhir tahun 2027.
Suka tidak suka, mau tak mau, keputusan sudah diambil oleh federasi, sebagai insan yang menonton dari layar kaca dan pendukung timnas, kita harus move on. People come and go, but timnas must go on.
Memori STY dan Piala Dunia
Saya ingin menulis beberapa fakta tentang Shin Tae-Yong selama menjadi pelatih di Indonesia. Ini saya sadur dari beberapa media online. Shin Tae-Yong memulai masa kepelatihannya 28 Desember 2019 sampai 6 Januari 2024 (1.836 hari).
STY melatih untuk 3 kategori Timnas, mulai dari Timnas Senior, Timas U-23 dan Timnas U19/U20. Ada 57 pertandingan bersama timnas senior dengan angka kemenangan mencapai 26, imbang 14 dan kalah 17.
Sedangkan bersama timnas U 23 dilakoni 21 pertandingan dengan kemenangan 11 kali dan kalah 10 kali. Menukangi timnas U19/U20 Shin Tae-Yong menjadi juru taktik untuk 32 match yang meraih kemenangan 12 kali, kalah 13 kali dan imbang 7 kali.
Pencapain STY menjadi momen bersejarah dalam sepak bola Indonesia. Ada banyak prestasi yang telah ditorehkannya.
Ia berhasil menorehkan sejumlah prestasi seperti membawa Timnas Indonesia tembus ke Piala Asia 2023, semifinalis Piala Asia U-23, serta membawa Garuda Indonesia masuk ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Satu momen penting yang senantiasa menjadi harapan bangsa Indonesia adalah membawa Indonesia ke ronde 3 kualifikasi piala dunia 2026.
Sebagai bangsa yang “gila bola” harapan untuk masuk ke piala dunia adalah doa yang tak pernah putus dari anak bangsa Indonesia.
Indonesia sebagai negara yang pernah berada dibawah kolonialisasi Belanda pernah mengikuti piala dunia pada tahun 1938, saat itu masih bernama Hindia Belanda.
Dilansir dari catatan kompas.com saat itu Indonesia kalah 6-0 dari Hongaria, dan sistem pertandingan knock out membuat Indonesia tak bisa lanjut ke pertandingan selanjutnya.
Tahun 1958 pertama kali ikut kualifikasi dengan nama Indonesia, pertandingan fase awal melawan Tiongkok menang, dan pada fase final Indonesia terpaksa didiskualifikasi karena menolak bertanding melawan Israel.
Indonesia baru bisa kembali berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia pada 1974, tetapi kembali mengalami kekalahan.
Pada Piala Dunia 2022, Indonesia kembali bertanding tahap kualifikasi melawan Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Uni Emirat Arab. Hasilnya, skuad Garuda tersebut mengalami kekalahan dalam setiap pertandingan. Indonesia-Malaysia (2-3), Indonesia-Thailand (0-3), Indonesia-Vietnam (0-5), dan Indonesia-Vietnam (1-3).
Kekalahan ini membuat Indonesia gagal lolos ke tahap berikut Piala Dunia 2022.
Piala dunia 2026 mendatang, Indonesia sudah masuk pada fase yang lebih baik.
Sejarah perjalanan panjang sudah diantar sampai ke gerbang piala dunia (lolos ke putaran ketiga), semoga Indonesia bisa masuk dan melakoni pertandingan yang bergengsi ini.
Hari ini juga STY menulis kata-kata perpisahannya untuk Timnas Indonesia di instagramnya: @shintaeyong7777 (Sabtu, 11 Januari 2024, “Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, yang telah memberikan dukungan yang sangat besar kepada tim Indonesia kita di posisi ini. Kalau bukan karena Bapak Ketua Umum, kita tidak akan pernah mencapai posisi seperti sekarang ini, Dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PSSI. Terima kasih banyak atas bantuan dan dukungan yang terus diberikan. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada tim pelatih kami. Banyak situasi yang sulit dan berat, tetapi saya tahu bahwa saya selalu bekerja sama dengan para pemain untuk mendapatkan hasil yang baik. Terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pemain. Kita harus lolos ke Piala Dunia 2026. Harapan saya, para pemain bisa tampil di panggung Piala Dunia. Terakhir, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia yang telah mencintai dan mendukung saya. Saya akan selalu mengingat kehangatan dan dukungan yang Anda kirimkan kepada saya.”
Dalam pesan perpisahannya, Shin Tae-yong menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya selama di Indonesia, terutama para pemain dan suporter.
Ia juga berharap agar Timnas Indonesia dapat lolos ke Piala Dunia 2026. Sebuah harapan yang tak luput dari doa jutaan warga Indonesia.
Selamat Datang Legenda Barca
Erick Tohir di hari yang sama juga menulis “terima kasih Coach STY atas semua dedikasi yang telah anda berikan untuk Timnas Indonesia”. Dan juga bersamaan dengan ucapan selamat datang untuk Patrick Kluivert ke Indonesia.
Patrick Cluivert tiba di Indonesia, melalui Bandara Soekarno Hatta dan disambut beberapa suporter. Berita tentang kedatangannya heboh di media sosial. Ada harapan besar pada diri Kluivert untuk membawa Indonesia lolos piala dunia.
Sebagai seorang pemain sepak bola, rekam jejak kluivert tak perlu di ragukan lagi. Ia adalah mantan pemain kenamaan Ajax, Barcelona dan Timnas Belanda.
Namun, track record-nya sebagai pelatih masih sangat diragukan. Pergantian pelatih ini menjadi momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia.
Dengan pengalaman dan reputasi yang dimiliki Patrick Kluivert di Timnas Belanda, diharapkan Timnas Indonesia dapat tampil lebih kompetitif di kancah internasional, apalagi ada banyak pemain keturunan yang rata-rata mix Belanda.
Walau harus diakui tantangan yang dihadapi Kluivert tentu tidak mudah. Ia harus mampu meramu skuad yang solid dan menerapkan taktik yang efektif untuk bisa bersaing dengan tim-tim kuat di Asia.
Kedatangannya bisa menjadi harapan, tetapi juga bisa menjadi risiko besar. Apa pun yang terjadi ke depannya, kita terus berharap agar Kluivert dapat membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih baik lagi dan mengharumkan nama bangsa di kancah sepak bola internasional
Semoga, ia bisa membawa sepak bola Indonesia jadi lebih baik.