Waingapu, VoxNtt.com-Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) NTT meminta pemerintah setempat agar tidak mengalihfungsikan daerah Wanga dan sekitarnya menjadi lahan perkebunan yang dikelolah oleh PT. Muria Sumba Manis (MSM). Sebelumnya menurut WALHI, daerah ini menjadi salah satu lumbung beras tertua di Sumba Timur.
Dalam pernyataan sikap yang diterima VoxNtt.com, Walhi mendukung aksi demo penolakan warga Desa Patawang dan Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), Sabtu (05/11) lalu atas rencana pengalihfungsian lahan tersebut.
BACA: Kami Bukan Humba Yang Menuju Kemusnahan
Selain itu WALHI NTT juga meminta pemerintah menghargai keluhan warga untuk menghentikan aktivitas perusahan sampai semua persoalan dan tuntutan warga dipenuhi serta menuntut pemerintah agar transparan dalam sosialisasi terhadap investasi yang masuk ke Sumtim baik positif maupun negatifnya.
Masalah mengeringnya air di waduk yang mengairi 580-an hektar sawah warga, juga turut dikecam WALHI NTT. Pasalnya, dari wilayah hulu yang sama, perusahan malah memiliki waduk kecil yang dipenuhi oleh air.
“Pemerintah harus melakukan inventarisasi dan melindungi tanah-tanah ulayat serta wilayah kelola/produksi warga di Sumtim” tulis WALHI NTT dalam pernyataan sikapnya.
Air dan Spiritualitas Orang Sumba
Wai atau wee berarti air, sedangkan Humba adalah Sumba. Wai Humba terinspirasi dari nama-nama tempat di seluruh Sumba yang berawal dengan Wai atau Wee, misalnya Waingapu, Waikabubak, Waibakul, Weetabula.
BACA:Menelisik Ritual Kalarat Wai Dalam Kebudayaan Sumba
Adapun orang Humba (Sumba) memiliki kepercayaan asli Marapu, mereka melakukan kegiatan ritual-ritual adat, seperti; Kalarat Wai (diambil dari bahasa Humba Kambera).
Kalarat Wai merupakan aktivitas religius aliran kepercayaan Marapu dengan melakukan persembahan di sumber mata air, bahkan hingga saat ini masih terus dijalankan oleh masyarakat penganut Marapu di Pulau Sumba.
Selain merupakan ibadah ucapan syukur, kegiatan ini juga sekaligus sebagai ibadah permohonan kepada sang pencipta agar senantiasa melimpahkan karunia air buat orang Humba.
Sampai saat ini, masyarakat di kawasan tempat persembayangan masih mengkramatkan/melarang aktivitas pengrusakan di tempat mata air.
Air dipercaya bersumber dari keberadaan hutan yang terbentang luas membungkus gunung-gunung di Sumba.
Oleh karenanya, keempat kabupaten yang menyatu dalam satu wadah yang bernama wai humba, memiliki misi yang sama, yakni melindungi gunung-gunung di Humba sebagai penyuplai air bagi makhluk hidup di dalamnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga menggelar aksi demonstrasi dan berkonvoi hingga memblokir jalan sebagai bentuk penolakan akan hadirnya investasi PT. Muria Sumba Manis (MSM) di wilayah desa Wanga Patawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) NTT, Sabtu (05/11). (UW/Andre/VoN)
Foto feature: Masyarakat adat Sumba saat festival Wai Humba V