Labuan Bajo, VoxNtt.Com- Polemik perebutan alat kelengkapan DPRD Manggarai Barat (Mabar) yang baru semakin memanas.
Rapat paripurna pembahasan alat kelengkapan yang seharusnya selesai pada Rabu (01/03/2017) gagal temui kesepakatan lantaran belum ada kesepakatan semua fraksi terkait jumlah kuota di Badan Anggaran (Banggar).
Di sela rehat paripurna pembahasan alat kelengkapan dewan itu, anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Belasius Pandur menilai Ketua Fraksi Golkar, Paulina Jenia terlalu rakus jabatan.
BACA: Fraksi Golkar DPRD Mabar Dinilai Rakus
Belasius yang dikonfirmasi VoxNtt.com, Sabtu (4/3/2017) menyebut Paulina Jenia rakus karena dalam daftar alat kelengkapan DPRD Mabar yang baru ini, hanya Nama Paulina yang dobel.
“Coba cek saja nama anggota Banggar dan Balegda yang baru diajukan itu. Hanya nama ibu Paulina Jenia saja yang ada nama di Balegda dan Banggar. Coba kita berpikir,bagaiman kalau ada rapat bersamaan Balegdan dan Banggar nantinya. Ibu Paulina posis dimana? Apakah di Banggar atau Balegda,” tanya Pandur.
Menurut dia, sesuai tata tertib (tatib) anggota Banggar itu harus berjumlah 50 % dari jumlah keseluruhan anggota DPRD Mabar.
Saat ini, jumlah anggota DPRD Mabar sebanyak 30 orang, di Banggar harus berjumlah 15 orang.
“Seharusnya jumlah anggota fraksi 4-6 orang harus mengirim dua nama. Tetapi buktinya ada dua Fraksi yang mengirim 3 nama,sehingga jumlah anggota Banggar sebanyak 16 orang,” kata Pandur.
Belasius Harus Minta Maaf
Tidak terima dibilang rakus, Ketua Fraksi Golkar, Paulina Jenia kepada wartawan, Kamis (2/3/2017) meminta Belasius Pandur untuk minta maaf melalui media masa atau kepada dirinya atas pemberitaan media yang menyebutkan dirinya rakus jabatan.
“Saya sudah mengirim SMS ke nomor HP Belasius Pandur untuk meminta dia menjelaskan alasan menyebut saya yang rakus jabatan dan dia harus minta maaf melalui media,” kata Jenia.
Menurut Jenia, Belasius Pandur tidak memahami tata tertib tentang anggota DPRD.
Ia menerangkan bahwa Fraksi Golkar yang mengirim nama-nama ke Banggar sudah sesuai Tatip.
Selain Golkar, Fraksi PDIP juga mengirim tiga Nama anggota DPRD untuk mengisi jabatan di Banggar.
“Belasius Pandur itu tidak memahami tatib sehingga asal omong saja,” kata Jenia.
Seperti diketahui pembahasan alat kelengkapan dewan hingga kini belum mencapai final lantaran jumlah anggota Banggar yang melebihi kapasitas.
Sejumlah Fraksi di DPRD Mabar itu tidak menyetujui komposisi dan jumlah anggota Banggar yang baru itu. (Gerasimos Satria/VoN).