Maumere, VoxNtt.Com- Pegiat Lingkar Nusa, Julius Kasimo menilai ketidakjelasan hasil pansus akan menjadi preseden buruk bagi pansus dan DPRD Sikka.
“Kalau terusan digantung seperti ini pansus dan DPRD Sikka akan diremehkan baik oleh Pemda Sikka maupun masyarakat,” tegasnya kepada VoxNtt.Com pada Minggu (4/3/2017).
Hal ini dikarenakan sampai saat ini Pansus Taman Kota yang dibentuk DPRD Sikka belum menghasilkan temuan apa pun. Padahal Pansus Taman Kota sudah dibentuk sejak Oktober 2016 lalu.
Menurut Julius, pansus seharusnya bekerja dengan cepat agar permasalahan seputar Proyek Penataan Taman Kota Maumere dapat diluruskan.
Lebih jauh Julius menekankan pansus tidak harus mengarah pada proses hukum. Capaian minimalnya aalah pansus ini dapat memberikan pelajaran-pelajaran dan rekomendasi untuk ditindaklanjuti agar hal-hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Bila ada pihak yang tidak hadir meski dipanggil berkali-kali maka pansus harus tegas,” ujar mantan Ketua LMND NTT ini.
Berbeda dengan Julius, salah seorang tokoh masyarakat Desa Reroja, Kecamatan Magepanda, Sikka, Rudolfus Paskalis Dhika meragukanan orientasi kerja pansus.
“Kalau ada laporan temuan audit BPK barangkali pansus masuk akal. Apa sih yang dipansuskan?” ungkap Rudolfus kepada VoxNtt.Com pada Sabtu (4/3/2017).
Menurut Rudolfus saat ini pengerjaan taman terus berlangsung.
“DPRD juga menyetujui tambahan anggaran sebanyak Rp 1,2 M untuk kelanjutan pembangunan,” kilahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pansus Taman Kota, Fabianus Toa kepada VoxNtt.Com menyatakan pansus akan melakukan rapat pada Senin (6/3/2017).
Meski demikian, Fabianus tak menyebutkan siapa yang dipanggil pansus untuk bertemu esok nanti. (Are De Peskim/VoN)