Borong, Vox NTT- Jalan lapen dari persimpangan Wae Reca menuju Tana Bakok, kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mubazir.
Pasalnya, jalan lapen yang dibangun tahun 2015 lalu itu hingga kini tidak dilewati kendaraan karena buntu.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, kondisinya cukup memprihatinkan. Di beberapa titik terlihat sudah mulai rusak.
Parahnya lagi, di jalur Wae Reca-Tanah Bakok ini terdapat longsor. Material longsor berserakan di badan jalan dan sampai sekarang belum dibersihkan.
Selanjutnya, di ruas ini tampak rumput liar menjalar bebas ke badan jalan. Di kiri dan kanan rumput terus bertumbuh subur menutupi jalan lapen tersebut.
Jek, warga yang ditemui di lokasi mengaku jalan ini tak pernah dilalui kendaraan. Hal ini terjadi karena jalan Wae Reca- Tanah Bakok masih buntu.
Dia mengaku heran dengan sikap ngotot pemerintah kabupaten Matim untuk membangun lapen di ruas ini.
Padahal kata Jek, masih banyak jalan di Matim yang perlu mendapatkan prioritas pembangunan.
“Pak lihat kan, jalan ini tidak ada gunanya. Tapi kenapa pemerintah ngotot sekali. Yang kasihan itu uang negara habis percuma,” katanya kepada wartawan, Minggu (12/3/2017).
Jek berharap ke depan pemerintah tidak boleh lagi membangun jalan sesuka hati. Membangun jalan perlu memperhatikan urutan prioritas dan manfaatnya bagi masyarakat.
“Ada banyak kampung di Manggarai Timur yang lebih membutuhkan. Harusnya jalan seperti ini dibuat di situ. Jangan di situ tidak tidak ada pemukiman, kita bangun jalan di situ. Apa jadinya sekarang, mubasir kan?,” tukasnya.
Diduga lapen ini dibuat untuk memudahkan akses ke rumah baru milik seorang pejabat besar di Matim.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Matim belum berhasil dikonfirmasi terkait mubazirnya jalan Wae Reca- Tanah Bakok tersebut. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN)