Borong, Vox NTT- Forum Masyarakat Sebelah Wae Musur (Formasmur), Kecamatan Rana Mese menyatakan siap melawan sikap ketidakadilan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim).
Sikap perlawanan Formasmur ini disampaikan lantaran Pemkab Matim dinilai belum memperhatikan infrastruktur di empat desa sebelah barat kali Wae Musur. Keempat desa tersebut yakni Satar Lahing, Torok Golo, Lalang, dan Satar Lenda.
Salah satu bentuk ketidakadilan itu yakni, jembatan Wae Musur yang hingga kini belum dibangun oleh pemerintah.
Formasmur menilai pembangunan jembatan Wae Musur hanya sebatas janji manis pejabat-pejabat di Kabupaten Matim.
Selain itu, mereka menegaskan pembangunan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada kenyataannya tidak memberikan sedikit pun keuntungan bagi masyarakat sebelah barat Wae Musur.
Komitmen bersama perlawanan oleh forum yang terdiri dari perwakilan empat desa dan para sarjana tersebut dilaksanakan di kali Wae Musur, Minggu, 23 April 2017.
Baca: Infrastruktur Tidak Diperhatikan, Formasmur Nyatakan Lawan Ketidakadilan Pemkab Matim
Pernyataaan sikap Formasmur terhadap Pemda Matim ini turut menyita perhatian dari salah satu anggota DPRD Provinsi NTT, Yohanes Rumat.
Yohanes kepada VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (25/4/2017), mengatakan apa yang disampaikan Formasmur ini hanya mau mempertegas anggaran yang sudah dipalu eksekutif dan legislatif Matim tahun anggaran 2017.
Dia menilai, pengerjaan jembatan kali Wae Musur segera dilakukan dalam proses administrasi tender. Sebab, sikap Formasmur ini bukan merupakan perjuangan baru bagi masyarakat sebelah barat Wae Musur.
“Untuk mengetahui proses tendernya kapan, utus saja perwakilannya ke dinas PU Matim. Agar kita tidak dianggap tidak menjaga wibawa pemerintah dan DPRD Matim,” katanya.
Yohanes juga meminta masyarakat bersabar dan jangan mencederai proses yang telah berjalan. Terkecuali jika ada informasi yang baru dari PU Matim yakni membatalkan atau memindahkan anggaran yang sudah diputuskan secara bersama.
Baca: Jika Tuntutan Tak Dijalankan, Formasmur Ancam Demo Pemkab Matim
“Kami juga khawatir ada muatan politis lainya yang berimplikasi pada dampak yang lain dan menimbulkan ketersinggungan ketersinggungan baru,” kata Yohanes.
Dikatakan, langkah masyarakat ini perlu diapresiasi.
“Saya memberi apreasi kepada mssyarakat yang melakukan tindakan tindakan demo atas ketertinggalan ini. Tetapi lebih elok kalau sudah dapat informasi resmi dari dinas pekerjaan Umum kabupaten manggarai Timur tentang pembangunan jembatan Wae Musur Golo Mongkok Satar Lahing,” tukas Yohanes. (Nansianus Taris/VoN)