Ende, Vox NTT-Bakal calon Gubernur NTT Daniel Tagu Dedo berkomitmen untuk bebas korupsi jika dirinya terpilih memimpin NTT.
Hal ini ia tanggap setelah ditanya awak media di Hotel Grand Wisata Jalan Kelimutu Ende Flores, Jumad (12/5/2017) siang.
Berdasarkan data yang dihimpun, tren kasus korupsi terbesar di Indonesia pada tahun 2015 salah satunya Provinsi NTT.
Data Indonesia Corruption Watch (ICW) di NTT kerugian negara akibat korupsi mencapai Rp 4,1 Miliar. Angka korupsi ini lebih kecil dari Provinsi Sumatera Utara yang diketahui sebesar Rp 120, 6 Miliar dan nilai suap sebesar Rp 500 juta.
Atas dasar ini, Bacagub NTT Tagu Dado menyatakan siap bekerja sama dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
“Kalau saya jadi (gubernur, red), dua minggu setelah lantik saya undang KPK,”tegas Daniel.
Ia menjelaskan kehadiran KPK tidak sekedar membuat pakta integritas. Tetapi bekerja sama sebagai konsultan hukum.
Mantan Dirut Bank NTT ini berkomitmen untuk membebaskan jajaran birokrasi dari segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Saya tidak mengatakan kalau daerah kita terkorup. Tapi ini yang kita baca di sejumlah media yang dijelaskan oleh penegak hukum. Nah, kita akan upayakan agar bebas (korupsi),”katanya.
“Ya, karena kita mau take off. Kita mau eksekusi membangun yang besar. Maksudnya supaya pembangunan kita tidak terganggu dengan hal-hal yang tidak diinginkan,”tutur Daniel. (Ian Bala/VoN)