Bajawa, Vox NTT- Bidang Kepurbakalaan dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Provinsi NTT menggelar pameran museum keliling di Kabupaten Ngada pada 24-27 Mei 2017.
Selain pameran, hajatan lain yakni menggelar kegiatan lomba karya budaya bagi pelajar tingkat SMA dan SMK se-kota Bajawa dan sekitarnya. Perlombaan berlangsung pada 26 Mei 2017.
Dalam ajang pameran menampilkan koleksi museum meliputi informasi, perkenalan, dan koleksinya kepada masyarakat, pelajar, dan Mahasiswa NTT yang ada di daerah.
Pameran ini juga sebagai media penyebarluasan infomasi mengenai warisan sejarah alam dan budaya bangsa warisan nenek moyang. Pameran digelar di aula Yasuka Ngada Kota Bajawa, Rabu (24/5/2017).
Pameran dan lomba karya budaya bagi pelajar SMA dan SMK se-kota Bajawa dan sekitarnya dibuka oleh Sekda Ngada Meda Moses.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Ngada Meda Moses mengatakan, pameran museum keliling yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayan Provinsi NTT.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan museum sebagai pusat informasi budaya dan rekreasi.
“Melalui penyelenggaraan ini, diharapkan dapat mendorong rasa ingin tahu, serta menumbuh kembangkan kesadaran kita untuk melestarikan dan mengembangkan Kebudyaan Daerah NTT khususnya kebudayaan yang berada di Kabupaten Ngada,” ujar Moses.
Dijelaskan, pameran museum keliling diselenggarakan secara bergilir dari satu daerah ke daerah lain dalam wilayah provinsi NTT.
Hal ini juga untuk memperkenalkan 10 jenis koleksi museum kepada pelajar dan mahasiswa. Kesepuluhnya yakni koleksi dari jenis geologika, biologika, etnografika, historika, numismatika/heraldika, filologika, keremologika, senirupa, dan teknologika.
Saat ini kata Moses ada banyak benda-benda bersejarah yang dimiliki museum Provinsi NTT. Itu sudah mencapai 7.385 koleksi.
Dikatakan melalui pameran ini juga diharapkan akan berdampak terhadap pemahaman tentang tugas dan fungsi museum.
Sebab, dengan adanya perubahan nomenklatur dari UPTD Meseum menjadi Bidang Kepurbakalaan dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Provinsi NTT, maka kewenangan bidang tersebut tidak hanya terbatas terhadap mengelola aset dan benda koleksi yang tersimpan di museum. Tetapi juga meliputi situs-situs dan kawasan cagar budaya yang terdapat di Provinsi NTT.
Hal itu seperti penemuan fosil gajah purba di situs Matamenge Kabupaten Ngada yang saat ini sedang diupayakan menjadi geopark
“Saya berharap melalui pameran ini akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Ngada pada umumnya dan para pelajar yang ingin mengetahui lebih jauh tentang koleksi budaya, untuk tidak segan-segan menjadikan museum sebagai sumber informasi untuk memperoleh informasi dan data tentang budaya NTT dengan berbagai corak ragam serta keunikan yang tidak ternilai,” katanya.
Terpisah Kepala Bidang Kepurbakalaan dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Provinsi NTT Welly Pah menjelaskan, Museum NTT sejak berdiri pada tahun 1991 telah menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi budaya dan rekreasi, serta telah melayani pengunjung dari berbagai kalangan.
Dikatakan pada pameran museum kali ini, dinas Kebudayaan Provinsi NTT memberi warna baru, dimana untuk pertama kalinya museum menyelenggarakan lomba karya budaya bagi pelajar di daerah.
Hal ini tentunya ingin memberi kesempatan bagi para pelajar untuk lebih memahami nilai-nilai luhur yang tersimpan dibalik karya budaya leluhurnya. (Arkadius Togo/VoN)