Borong, Vox NTT- RM, salah satu orangtua murid SDK Satar Teu, Kecamatan Lamba Leda kembali mendesak Dinas PK Manggarai Timur (Matim) agar mengusut tuntas dugaan penggelapan dana PIP oleh Kepala Sekolah (Kepsek) Sebas Nambu pada tahun 2016 dan 2017.
“Tolong Dinas PK usut tuntas kasus ini. Praktik korupsi di dunia pendidikan tidak boleh dibiarkan. Kasian anak-anak diajarkan untuk korupsi,” desak RM kepada VoxNtt.com melalui telepon seluler, Sabtu siang (25/08/2018).
Dia membeberkan, sejak kasus dana PIP di SDK Satar Teu diekspos media massa, pelan-pelan Kepsek Sebas membagi buku rekening siswa dan uangnya.
Namun, kata dia, di balik itu ada sejumlah kejanggalan yang dilakukan Kepsek Sebas. Kejanggalan itu, antara lain;
Pertama, pembagian uang tidak sesuai dengan jumlah yang ditarik dalam buku rekening siswa.
Kedua, ada siswa yang tidak memiliki buku rekening tetapi dibagikan uang.
RM menambahkan, tanggal 13 Agustus lalu Kepsek Sebas melakukan pembagian buku rekening dan buku.
“Orang tua murid tuntut sekarang, mengapa jumlah yang sudah ditarik dari buku rekening tidak sesuai saat bagi. Pokoknya uang dibagikan tidak sesuai,” tambahnya.
RM meminta kepada Dinas PK Matim agar segera mencopot kepala SDK Satar Teu dari jabatanya karena telah menipu orangtua murid.
“Bagi saya, Kepsek dicopot saja. Pemimpin yang suka korupsi jangan dipelihara di daerah ini. Apalagi ini di lingkungan pendidikan. Seorang pemimpin di sekolah itu sebagai obor masyarakat. Bukan malah sebaliknya,” ujar RM.
Kata dia, ada putra asli Satar Teu yang bisa menjabat sebagai kepala di sekolah tersebut.
Baca Juga:
- Kepala SDK Satar Teu Harus Diperiksa
- Kepala SDK Satar Teu Diduga Gelapkan Dana PIP
- Pemkab Matim Didesak Copot Kepala SDK Satar Teu dari Jabatannya
- Posisi Kepala SDK Satar Teu Terancam
“Pokoknya dinas harus copot dia. Atau bisa pindahkan dia dari sini. Kami sudah muak dengan ulahnya. Bayangkan dia sembunyi uang untuk siswa dengan alasan yang sangat konyol,” katanya dengan nada tinggi.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Ardy Abba