Kupang, VoxNtt.com- Kisah pekerja anak masih menjadi pekerjaan rumah di Kota Kupang, ibu kota provinsi NTT. Pantauan VoxNtt.com, Kamis (15/09/2016), beberapa anak masih menjajakan koran di ruas jalan Eltari dan Taman Nostalgia, Kota Kupang pada jam sekolah.
Ironisnya beberapa waktu lalu, kota ini dinobatkan sebagai kota ramah anak. Melalui Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kepada Kota Kupang sebagai Kota layak anak. Penghargan itu diterima oleh Walikota Kupang, Jonas Salean di istana Bogor, (11/8/2015) lalu.
Ironi itu pun semakin tajam dengan kenyataan yang dialami Arianto Ubulele, seorang siswa kelas empat SD GMIT Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Ia bekerja sebagai tukang parkir di salah satu tokoh di daerah itu.
Anak yang berumur 10 tahun ini, mengaku disuruh oleh seseorang yang berinisial MK untuk menjadi juru parkir di wilayah itu.
Layaknya sebagai tukang parkir, Ari demikian ia disapa mengenakan kartu identitas untuk merapikan motor-motor yang masuk-keluar toko itu.
Kepada VoxNtt.com, ia mengaku dibayar Rp. 10.000 per hari. Ia mulai bekerja setelah pulang sekolah sampai pukul 20.30 Wita. Pada jam tersebut ia harus menyetorkan semua hasil usahanya kepada MK. (VoN)