Kupang, VoxNtt.com-Pada tanggal 20 Desember 1958 A. S. Pello, Wakil Gubernur Koordinator Pemerintahan Propinsi Nusa Tenggara atas nama Menteri Dalam Negeri meresmikan propinsi Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi definitif.
W. J. Lalamentik ditunjuk sebagai gubernur pertama dengan masa bakti 1958 – 1968. Pada periode ini kebijakan yang dilaksanakan antara lain pembentukan wilayah kecamatan dan gerakan penghijauan yang dinamakan Komando Operasi Gerakan Makmur pada tanggal 20 Desember 1958.
Setelah Lalamentik, Gubernur El Tari melanjutkan estafet kepemimpinan pada masa bakti 1968 – 1978.
Kebijakan yang dilaksanakan seperti pembentukan desa gaya baru dari kerajaan-kerajaan tradisional dan mengerahkan tenaga motivator pembangunan Desa. Pada masa itu El Tari mengemban motto: Tanam, Tanam, Sekali Lagi Tanam; Kalau bukan sekarang kapan lagi.
Pada masa bakti April 1978 – 16 Juni 1978 Wang Suwandi, SH diangkat sebagai pejabat
dalam mempersiapkan pemilihan Gubernur periode berikutnya hingga diangkatnya Dr. Ben Mboi
pada masa bakti 1978 – 1988.
Kala itu, Dr. Ben Mboi mengusung empat program utama yakni Operasi Nusa Makmur (ONM), Operasi Nusa Hijau (ONH), Operasi Nusa Sehat (ONS) dan Operasi Benah Desa.
Setalah Ben Mboi, pada masa bakti 1988-1993 diangkat Dr.H.Fernandez sebagai gubernur NTT dengan program utama yakni Gerakan Meningkatkan Pendapat Asli Daerah (Gempar) dan Gerakan Membangun Desa (Gerbangdes)
Selanjutnya Mayjen (purn) Herman Musakabe pada periode 1993-1998 dengan tujuh program strategis yakni pengembangan Sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, pembangunan ekonomi, pengmebangan dan pemanfaatan IPTEK, penataan ruang, pengembangan sistem perhubungan dan pengembangan kepariwisataan.
Setelah Musakabe berkahir, Piet Alexander Tallo, SH terpilih untuk masa bakti 1999-2003, 2003-2008 dengan program unggulan tiga batu tungku yakni: Ekonomi rakyat, pendidikan rakyat dan kesehatan rakyat. Adapun Motto Gubernur Tallo: “Mulailah membangun dari apa yang dimiliki rakyat dan apa yang ada pada rakyat”
Pada masa bakti 2008-2013 dan 2013-2018, Frans Lebu Raya terpilih menjadi gubernur dua periode dengan masa bakti hingga 2018 nanti. Program unggulan Gubernur ini adalah Anggur Merah dengan motto: “Sehati se-suara membangun NTT baru”.
Menjelang pemilihan gubernur NTT pada tahun 2018 mendatang, sudah mulai muncul beberapa bakal calon yang akan menggantikan Leburaya. Ada banyak nama yang sekarang mulai mencuat ke ranah publik seperti DR. Benny K Harman, Esthon Foenay, Adinda Leburaya, Martin Dira Tome, dan beberapa tokoh lain yang namanya mulai tersebar di berbagai media.
Orang-orang ini tentunya putra terbaik NTT untuk mengeluarkan Provinsi ini dari gelapnya terowongan sejarah kemiskinan, kemerlaratan, korupsi, dan ketimpangan sosial lainnya.
Siap orang yang layak memimpin NTT ke depan? Pertanyaan ini tentunya masih menjadi topik hangat dalam perbincangan publik. Siapapun dia, tentunya orang yang punya itikad baik untuk mengeluarkan provinsi dari kegelapan sejarah. Dia adalah lilin yang mampu menuntun rakyat NTT keluar dari sisi gelap sejarah. (Redaksi/VoN)