Borong,Vox NTT- Oknum petugas di Puskemas Borong ibukota Kabupaten Manggarai Timur, diduga lalai menangani bayi setelah dilahirikan pukul 09.00 wita, selasa (18/10).
Akibatnya bayi laki-laki seberat 3,4 kg , meninggal dunia setelah sempat dirujuk ke RSUD Ben Mboi Ruteng sekitar pukul 00:00 WITA.
“Secara kasat mata, bayi lahir normal dan lancar. Tak ada penjelasan dari petugas puskesmas tentang kemungkinan adanya hal yang membahayakan bayi kami” kata anggota keluarga duka Servatinus Mamilianus, saat ditemui Vox NTT, Minggu (23/10).
Ditambahkannya, pihak keluarga merasa kaget karena tiba-tiba pada malam harinya bayi itu dipasang oksigen pada pukul 23:00 WITA.
“Petugas beralasan bayi itu terkena dingin saat melahirkan” terangnya.
Selanjutnya kata dia, bayi tersebut ditangani petugas medis di RSUD Ruteng dan dimasukan ke incubator. Bayi sempat dirawat tapi akhirnya meninggal dunia Jumat tanggal 21 Oktober pagi jam 06:45 Wita.
“Kami keluarga duka merasa ada hal yang dilalaikan oleh oknum petugas medis di Puskesmas Borong. Seandainya dirujuk lebih awal kemungkinan bayi tidak meninggal dunia,”ujarnya.
Menurut keluarga yang berdomisili di Golo Lada, Borong ini, bayi baru dirujuk ke RSUD Ruteng setelah salah satu petugas yang berjaga malam itu menemukan ada belau atau membiru pada beberapa bagian tubuh bayi.
“Itu artinya oknum petugas medis di Puskesmas Borong yang bertugas dari pagi sampai sore lalai untuk melihat keadaan bayi itu. Padahal kalau mereka jeli pasti tertolong lebih awal” lanjut Servantinus.
Dirinya selaku perwakilan keluarga sedang berdiskusi dengan semua anggota keluarga besar, apakah persoalan ini perlu dibawa ke ranah hukum atau tidak.
Dia meminta puskesmas Borong segera berbenah dan selektif menempatkan petugas medis dengan mengutamakan profesionalitas.
“Pemerintah daerah juga harus lebih serius mengatur manajemen di Puskesmas tersebut” ungkapnya. (VoN)