Saya kembali ke rumah sakit, saya cek obat di apotik RSUD Soe ternyata obatnya ada. Saya putuskan untuk tidak ambil obat itu karena saya kecewa dengan cara-cara yang tidak benar
Soe, VoxNtt.com– Dokter yang bertugas di RSUD Soe kembali berulah dengan menipu seorang pasien BPJS di rumah sakit tersebut bahwa obat yang dibutuhkan tidak tersedia.
Kenyataannya, setelah suami pasien mengecek di apotik RSUD ternyata obat yang dibutuhkan pesien atas nama ibu Weli Alunat tersedia di rumah sakit itu.
Namun anehnya, dokter yang diketahui berinisial EM tersebut mengarahkan suami pesien, Daniel Liem untuk membeli obat di apotik milik sang dokter tersebut.
Kepada media ini Daniel Liem menuturkan, istrinya Weli baru saja bersalin pada Rabu (26/10) sekitar pukul 20.00 wita di RSUD SoE serta ditangani langsung oleh dokter EM.
Keesokan harinya, Kamis (27/10) setelah dokter EM memeriksa pesien Weli, dokter kemudian mengeluarkan resep dan sekaligus meminta agar resep tersebut ditebus di apotik Sarah.
“Setelah selesai diperiksa, dokter EM kasih resep dan suruh saya untuk tebus di apotik Sarah,”urai Liem.
Daniel Liem pun menuju ke Apotik Sarah seperti saran dari dokter EM. Sesampainya di Apotik Sarah harga obat yang harus dia tebus seharga Rp. 80.000.
Namun karena bermodalkan kartu BPJS, Daniel Liem pun tidak membayarnya dengan alasan bahwa pesien BJPS sudah tidak lagi mengeluarkan biaya apapun.
“Saya kan tiap bulan bayar. Rp.25.000 untuk BPJS, kenapa saya harus bayar lagi,”tegas Liem.
Liem kemudian memutuskan untuk mengadukan ke kantor BPJS. Dari staf di kantor BPJS Soe, diperoleh jawaban bahwa pesien BPJS tidak diperkenankan untuk mengeluarkan biaya apapun.
Mendengar jawaban pihak BPJS, Liem pun kembali ke RSUD untuk mengecek apakah obat sesuai resep dokter EM sudah tersedia. Sungguh mengejutkan ternyata obatnya ada.
“Saya kembali ke rumah sakit, saya cek obat di apotik RSUD Soe ternyata obatnya ada. Saya putuskan untuk tidak ambil obat itu karena saya kecewa dengan cara-cara yang tidak benar,”kesal Liem.
Liem kemudian memutuskan untuk keluarkan istrinya dari rumah sakit walaupun belum sembuh benar untuk dirawat di rumahnya di Niki-Niki.
“Biar saja rawat istri saya pakai kerimi saja pak,”katanya dengan nada kecewa.
Liem melalui media ini kemudian meminta Bupati maupun DPRD untuk memberikan sanksi terhadap dokter dan manajemen RSUD Soe yang “nakal” itu.
Sampai dengan berita ini diturun baik manajem RSUD Soe maupun dokter EM belum berhasil dihubungi. (Paul/VoN)