Seorang perwakilan Aktivis Rumah 98, Bernard Haloho, kepada VoxNtt.com, pada Jumat, (28/10), mengatakan isu SARA menjadi hal yang perlu disikapi secara bijak. Jika tidak, menurut dia, keutuhan bangsa menjadi tidak aman.
Jakarta,VoxNtt.com-Belakangan ini, bangsa kita sedang diuji komitmen dan rasa kebangsaan dengan adanya berbagai isu dan fenomena Suku, Ras, Agama dan Golongan (SARA).
Seiring dengan prosesi menuju perhelatan prosedural demokrasi, terutama dalam kaitannya dengan Pilkada yang akan berlangsung pada Februari 2017 mendatang. Salah satunya dengan adanya pihak-pihak yang menyeret publik pada isu SARA.
Hal itu disampaikan perwakilan aktivis 98 yang tergabung dalam Perkumpulan Rumah 98 dalam konferensi pers, di Jakarta, (28/10).
Acara yang dikemas dalam dialog kebangsaan itu dihadiri berbagai tokoh dan aktivis 98, diantaranya Masinton Pasaribu, Noel, Sayid Juniadi, Bernard Haloho, Wahab Talaohu dan Anton.
Pada momentum Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2016 kemarin, Rumah 98 menegaskan menolak segala bentuk isu yang akan mencederai kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seorang perwakilan Aktivis Rumah 98, Bernard Haloho, kepada VoxNtt.com, pada Jumat, (28/10), mengatakan isu SARA menjadi hal yang perlu disikapi secara bijak. Jika tidak, menurut dia, keutuhan bangsa menjadi tidak aman.
Menurutnya, untuk meredam fenomena SARA, dibutuhkan semangat bersama elemen bangsa untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada seluruh warga bangsa.
“Untuk meredam isu SARA, semua elemen bangsa seperti komunitas Rumah 98 agar menyuarakan secara massif, bahwa isu SARA tidak boleh dijadikan alat politik untuk mencapai tujuan apa pun. Dan saya pikir, tokoh masyarakat, tokoh agama, kaum muda dan tokoh pergerakan memiliki semanagat yang sama untuk bisa meredam isu dan fenomena ini”, tegas Bernard.
Lanjut dia, isu SARA yang dihembuskan pasca Pemilu hanyalah konsep yang dikondisikan oleh sekelompok orang yang ingin mencapai kepentingan tertentu.
“Ini ada pengkondisian yang dilakukan oleh sekelompok elit. Kita sampaikan kepada masyarakat, bahwa cara-cara yang dilakukan oleh kelompok elit tertentu tidak benar dan membahayakan kehidupan sosial masyarakat”, ungkapnya.
Oleh karena itu, Rumah 98 mengajak segenap warga bangsa untuk tetap terlibat aktif dalam menjaga roh kebangsaan NKRI.
Dengan demikian, Rumah 98 menyatakan sikap untuk meredam berbagai isu dan fenomena SARA yang muncul akhir-akhir ini, diantaranya mengutuk dan menolak segala macam bentuk isu SARA.
Dengan semangat kesatuan dibawah rumah Pancasila, Rumah 98 secara tegas mendukung pihak Kepolisian Republik Indonesia dalam menegakkan hukum dan bertindak tegas terhadap segala macam bentuk aksi Anarki.
Rumah 98 menghimbau kepada setiap tokoh Agama dan masyarakat untuk menciptakan suasana kondusif, serta menegaskan kepada elit politik untuk tidak menggunakan isu SARA demi tujuan politik jangka pendek. (Ervan Tou/VoN)