Jakarta,VoxNtt.com– Dalam konferensi pers bertajuk ‘Negara Jangan Kalah Melawan Gerakan Intoleransi Berbasis Agama dan Modal’ di Maarif Institute, Jakarta, Senin (21/11/), Jaringan Antariman Indonesia (JAII), menungkapkan saat ini dari seluruh wilayah nusantara sedang menyerukan semangat kebhinekaan sebagai simbol pemersatu rakyat Indonesia.
Koordinator Jaringan Antariman Indonesia (JAII) Elga J Sarapung mengatakan, Presiden Joko Widodo harus memberikan perhatian terhadap adanya kelompok intoleran yang melakukan kekerasan atas nama demokrasi dan kebebasan berekspresi.
Menurut dia, demokrasi dan kebebasan berekspresi memiliki aturan dan tidak membenarkan terjadinya kekerasan.
“Aturan itu menjadi batas demorkasi apakah hal itu masih mengemban nilai-nilai substansial demokrasi atau hanya aksi elitis yang berhasrat kepada kekuasaan dan berjangka pendek”, ujar Elga,
Lebih lanjut Elga mengatakan, perwujudan demokrasi seharusnya memberikan ruang deliberasi yang dilakukan dengan sukarela.
Selain itu, menjaga etika dan kesantunan dalam beropini, serta tidak mengandung unsur destruksi, dehumanisasi, dan propaganda.
“Jika digunakan untuk kepentingan membangun ketidakstabilan negara, mengarah kepada perpecahan bangsa yang penuh kebencian maka tidak tepat dikatakan sebagai ekspresi demokrasi,” kata Elga.
Oleh karena itu, Elga meminta Jokowi tak berkompromi dengan kelompok-kelompok intoleran yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
“Kami meminta kepada Presiden Jokowi tidak berkompromi dengan kelompok-kelompok intoleran yang memiliki agenda kekuasaan,” tutur Elga. (Ervan Tou/VoN)