Labuan Bajo,Vox NTT– Hujan deras disertai angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat mengakibatkan 3 ruang kelas SDI Leda di Desa Pangga rubuh.
Rubuhnya ketiga ruangan kelas itu terjadi usai hujan deras ditambah angin kecang melanda Desa Pangga, Senin (21/11) sore pukul 17.00 Wita.
Kepala Sekolah SDI Leda Fransiskus Arson yang dihubungi Vox NTT, Kamis (24/11) mengatakan akibat bencana yang menimpa sekolahnya ini aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah tersebut dialihkan ke rumah warga.
Menurut Arson, pengalihan aktivitas KBM dari sekolah ke rumah warga ini telah berlansung tiga hari.
Hal tersebut dilakukan karena bangunan sekolah yang bisa digunakan hanya satu bangunan saja sedang 3 bangunan lain sudah rata dengan tanah.
“Kami sudah 3 hari alihkan KBM dari kelas ke rumah warga, bangunan yang runtuh karena angin masih dalam perbaikan yang melibatkan orang tua murid,”kata Arson kepada Vox NTT.
Dia menjelaskan, ketiga bangunan yang roboh di sekolahnya itu adalah hasil swadaya warga di Desa Pangga empat tahun lalu. Sedangkan bangunan yang bersumber dari dana pemerintah hanya satu bangunan saja
“Bangunan yang roboh ini dibangun swadaya oleh warga, pemerintah hanya sumbang satu bangunan saja yang dibangun pada tahun 2015,”jelasnya.
Pihak SDI Leda telah melaporkan kejadian ini ke Pemkab Manggarai Barat di Labuan Bajo. Dia berharap Pemkab Mabar segera memberi bantuan atas bencana tersebut.
Dia juga berharap, orang tua murid dapat bekerja dengan cepat memperbaiki bangunan yang roboh sehingga aktivitas KBM bisa kembali normal.
“Kita berharap orang tua murid bisa bekerja cepat memperbaiki bangunan yang rubuh sehingga aktivitas KBM bisa kembali normal”harap Arson. (Eyo/VoN)
Foto Feature: Kondisi sekolah SDI Leda usai diterjang angin (Eyo)